Milenianews.com, Jakarta – Tunisia larang penggunaan niqab bagi wanita muslim setelah serangkaian aksi teror terjadi disana.
Aturan baru itu di ungkapkan Perdana Menteri, Youssef Chahed yang melarang penggunaan niqoab bagi perempuan.
“Siapa saja yang memakai niqab dan tertutup wajahnya, dilarang menakses kantor administrasi dan institusi publik karena alasan keamanan,” katanya dikutip Dream, Senin (08/07).
Baca Juga : Sejumlah Pengusaha Indonesia Dukung Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA)
Sempat tak Diizinkan Memakai Pakaian Muslimah untuk Perempuan
Larangan ini muncul sebagai respons atas pengeboman ganda pada 27 Juni di Tunis. Aksi teror tersebut menewaskan dua orang dan melukai tujuh orang.
Tunisia sudah sejak lama menginstruksikan polisi untuk tingkatkan pengawasan bagi perempuan pemakai niqab. Takutnya, niqab malah dijadikan sebagai tempat untuk penyamaran aksi teror.
Di masa rezim otokrat Zine El Abidine Ben Ali, penggunaan pakaian muslimah dan niqab dilarang keras. Namun saat revolusi Tunisia pada 2011, penggunaan niqab dan pakaian muslimah mulai diizinkan kembali. (Ikok)
