Milenianews.com, Jakarta – Innalillahi wa inna ilaihi Rooji’uun, KH Ghozali Masruri, ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meninggal duina pada Rabu (19/2) sekitar pukul 10.45.
Beliau adalah ahli ilmu falak NU. Meninggalnya beliau membuat PBNU merasa kehilangan. “PBNU berduka dan merasa sangat kehilangan atas kepergian ahli ilmu falak tersebut,” kata Ketua PBNU, Robikin Emhas dikutip Republika, Rabu (19/2).
Baca Juga : KH Maimoen Zubair Wafat di Mekkah
Dalam menentukan akhir dan awal bulan Hijriah, ulama NU selalu menggabungkan dua metode sekaligus, yakni metode hisab dan ru’yat.
Hisab adalah suatu metodologi berbasis ilmu pengetahuan untuk melihat posisi bulan, sedangkan ru’yat adalah rangkaian proses guna mengonfirmasi secara faktual posisi bulan.
“Almarhum KH Ghozali Masruri adalah salah seorang di antara ahlinya. Almarhum bahkan dipercaya dan diberi amanah untuk mempimpin lembaga di PBNU yang membidangi hal itu, yakni Lembaga Falakhiyah,” ucap Robikin.
Kiai Ghozali Berjasa Besar untuk Umat Islam di Indonesia
Baginya, Kiai Ghozali memiliki jasa sangat besar untuk umat Islam Indonesia, terkhusus warga NU, bisa melaksanakan ibadah puasa, shalat Idul Fitri dan Shalat Idul Adha.
“Sebagai Muslim kita semua berhutang atas jasa beliau tersebut. Semoga jasa beliau menjadi wasilah (jembatan) diturunkannya rahmat kepada almarhum, sehingga mendapat tempat terhormat di sisi-Nya,” kata Robikin.
Ia pun mengintruksikan kepada semua warga nahdliyin untuk melaksanakan shalat Ghaib untuk Kiai Ghozali.
Baca Juga : Suami BCL, Ashraf Sinclair Meninggal Dunia
Kiai Ghozali menjadi salah satu tokoh NU yang menjadi pelaku sejarah dalam Muktamar NU ke-27 pada 1984 di Situbondo, Jawa Timur. Ia dipercaya sebagai wakil Katib PBNU. Selain itu, Kiai Ghozali merupakan sosok kiai NU yang punya wawasan luas dalam ilmu astronomi. (Ikok)
Sumber : Republika
