Kasus TBC di Kota Bogor Meningkat, Dinkes Desak Penanganan Lebih Serius

Ilustrasi Sakit TBC

Milenianews.com, Bogor – Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman kesehatan serius bagi masyarakat di Kota Bogor. Data terbaru menunjukkan angka kasus dan kematian akibat TBC terus bertambah dan menuntut perhatian lebih dari berbagai pihak.

Berdasarkan laporan Sistem Informasi Tuberkulosis yang dirilis pada Minggu, 16 November 2025 lalu, total kasus TBC di Kota Bogor mencapai 9.229 orang. Jumlah ini termasuk 1.683 anak yang dinyatakan positif TBC. Data tersebut kembali menegaskan bahwa penularan TBC masih terjadi di berbagai lapisan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr Sri Nowo Retno, menyampaikan bahwa kondisi ini merupakan tantangan besar bagi upaya kesehatan di daerah. Ia menekankan bahwa penanganan TBC harus menjadi prioritas, mengingat penyakit ini sudah merenggut 280 nyawa selama periode pelaporan.

“Selain itu, terdapat 139 kasus TBC Resisten Obat (TBC RO),” ujar Retno dalam siaran pers, Rabu (19/11/). Ia menyebutkan bahwa angka tersebut mencerminkan perlunya penanganan yang lebih terarah dan menyeluruh.

Baca juga: Kim Da-mi Jadi Kondektur Bus Era 1980-an di Drama Baru JTBC A Hundred Memories

Retno menjelaskan bahwa pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mempercepat eliminasi TBC. Upaya ini dituangkan melalui enam Rencana Aksi Daerah (RAD) Eliminasi TBC yang akan berjalan pada 2025–2029. Rencana aksi pertama adalah penguatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah daerah, disusul dengan peningkatan akses layanan TBC yang lebih dekat dan ramah pasien.

Di sisi lain, peningkatan upaya kesehatan masyarakat juga menjadi fokus berikutnya. Termasuk di dalamnya penguatan edukasi, pencegahan, hingga peningkatan mutu layanan diagnosis dan pengobatan TBC. Pemerintah juga mendorong penelitian, pengembangan, dan inovasi untuk mempercepat penanganan.

“Yang terakhir adalah peningkatan partisipasi komunitas, pemangku kepentingan, dan sektor lain dalam mempercepat penghapusan TBC. Juga penguatan pengelolaan program TBC,” tutur Retno.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan. Menurutnya, dukungan pemerintah, masyarakat, sektor bisnis, akademisi hingga organisasi sipil dapat mempercepat capaian eliminasi TBC di Kota Bogor.

Retno juga mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap gejala TBC. Deteksi dini dapat dilakukan secara mandiri dengan mengenali tanda-tanda yang umum terjadi.
“Gejala TBC bisa berupa batuk lebih dari tiga minggu disertai dahak atau darah, demam yang berlangsung lama, serta keringat malam berlebihan,” jelasnya.

Baca juga: Makan Banyak Tapi Tetap Kurus? Yuk! Ketahui Apa Penyebabnya

Selain itu, penurunan berat badan tanpa sebab jelas, hilangnya nafsu makan, hingga nyeri dada saat batuk juga perlu diwaspadai. Menurut Retno, semakin cepat masyarakat mengenali gejala, semakin besar peluang untuk mencegah penularan lebih luas.

Upaya bersama ini diharapkan dapat menekan laju penularan TBC dan menurunkan angka kematian. Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat layanan dan edukasi, sementara masyarakat diharapkan berperan aktif dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga.

Dengan kerja sama yang berkelanjutan, Kota Bogor menargetkan capaian eliminasi TBC yang signifikan pada tahun-tahun mendatang.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *