Milenianews.com, Singapura – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, melakukan pertemuan bilateral dengan Minister for Skills and Training of Australia, Hon Brendan O’Connor untuk membahas kerja sama. Pertemuan bilateral ini terjadi di sela-sela pelaksanaan The 17th Asia Pacific Regional Meeting (APRM) of The ILO di Singapura, Rabu (7/12/2022) waktu setempat.
Pada pertemuan ini Menaker Ida membahas tentang jalinan kerja sama Indonesia dan Australia dalam kerangka Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Dalam kerja sama dengan skema IA-CEPA, Indonesia dan Australia telah memiliki Nota Kesepahaman tentang Pelatihan Berbasis Tempat Kerja.
Baca juga : Green Jobs Bisa Ciptakan 24 Juta Pekerjaan Tahun 2030
Namun, perkembangan MoU ini sempat tertunda karena pandemi COVID-19 dan perubahan kepemimpinan di Australia. Menteri Ketenagakerjaan ini juga menyatakan keinginannya untuk berdiskusi lebih lanjut dengan Pemerintah Australia terkait kerja sama.
“Kami ingin berdiskusi lebih lanjut dengan Pemerintah Australia, khususnya untuk memfasilitasi ketersediaan informasi mengenai Eligible Sponsor List agar dapat menindaklanjuti dan menerapkan MoU on Workplace Based Training,” katanya.
Indonesia-Australia Perkuat Kerja Sama di Bidang Ketenagakerjaan
Melansir dari laman IndonesiaKini.go.id (8/12), Menaker menambahkan, Indonesia dan Australia juga telah melakukan pembahasan program penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada sektor pertanian. Pembahasannya sudah memasuki tahap akhir penyusunan MoU on Australia Agriculture Visa (AAV). Namun, karena adanya perubahan pejabat Pemerintahan di Australia, program AAV ini terhenti sebelum penandatanganan MoU.
Baca juga : Kemnaker sudah tetapkan 13,7 juta Data Pekerja penerima Gaji Tambahan
Sementara itu, Ida juga mengungkap, Eligible Sponsor List merupakan hal penting bagi Indonesia. Tujuannya untuk memudahkan pengawasan dan pelindungan para pemagang di Australia. Ia juga berharap Australia dibawah kepemimpinan Perdana Menteri Anthony Albanese dapat memberikan dukungan akses informasi program Workplace Based Training (WBT). Sehingga pemantauan, pengawasan, dan pelindungan bagi para pemagang Indonesia dapat lebih terjamin.