Milenianews.com, Jakarta – Penanganan pemulihan virus Corona masih menjadi PR bagi pemerintah, dengan belum ditemukannya vaksin sebagai penyembuhan paling cepat untuk orang yang terinfeksi. Untuk menekan penyebaran yang tertular dari manusia ke manusia, beberapa upaya pun diterapkan, seperti Social Distancing dan Physical Distancing.
Dengan mengurangi aktivitas di luar, tingkat penyebaran virus bisa ditekan. Pemerintah berupaya mensterilkan keramaian dan masyarakat pun melakukan segala aktivitasnya dirumah.
Baca Juga : Ciri-ciri Awal Gejala Corona
Lebih mengunci dari Social dan Physical Distancing, beberapa negara di dunia telah menerapkan Lockdown. Artinya, semua aktivitas negara lumpuh total, dengan tidak menerima apapun dari luar kecuali mendesak.
Namun, tidak dilakukan di Indonesia, lockdown tak menjadi opsi yang diambil Presiden Jokowi dalam penanganan Covid-19 ini. Alasannya, karena Indonesia punya karakter yang berbeda dari negara lainnya.
Mengenal Herd Immunity
Meski demikian, ada langkah berbeda yang menjadi kontroversi dalam mengantisipasi Corona ini, yakni dengan Herd Immunity.
Apa itu Herd Immunity?, membiarkan orang-orang di kelompok tertentu terinfeksi virus, sehingga akan banyak orang yang terpapar. Setelah mereka sembuh, nantinya akan menjadi kebal terhadap Covid-19.
Kebijakan tersebut diterapkan di Belanda. Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan, “karena vaksin dan obat (corona) belum ada, yang bisa dilakukan yaitu memperlambat penyebaran virus sekaligus membangun herd immunity secara terkendali,” katanya dikutip sumber.com, Jumat (3/4).
Baginya, cepat atau lambat virus akan menginfeksi semua penduduk. Pemerintah Belanda tidak menerapkan lockdown, warga masih bisa bebas beraktivitas seperti biasanya.
Bahkan, warga Belanda mengonsumsi ganja yang banyak dijual di cafe untuk mengurangi rasa panik. Kebijakan tersebut pun mendapat banyak dukungan dari warga Belanda sendiri.
Tak heran, jika Belanda menerapkan kebijakan Herd Immunity, karena sistem kesehatan di Belanda termasuk yang paling bagus di Eropa. Negeri kincir angin tersebut, menjadi satu-satunya negara yang menerapkan kebijakan kontroversial tersebut.
Bagaimana jika Herd Immunity diterapkan di Indonesia?

Menurut riset Tirto.id, Covid-19 akan menular ke 2-3 orang dari 1 orang. Dengan kekebalan kelompoknya harus mencapai 50-67 persen total populasi. Jika total penduduk Indonesia 271 juta jiwa, maka Indonesia harus mambuat 182 juta rakyatnya terinfeksi dan membentuk Herd Immunity.
Baca Juga : Kelompok Batik Disabilitas membuat Motif Batik Virus Corona
Maka, sekitar 10 persennya termasuk dalam infeksi yang harus mendapat penanganan khusus, sebanyak 18,2 juta rakyat harus masuk rumah sakit.
“Dihitung dari persentase kematian sebesar 8,9 persen, maka Indonesia akan kehilangan sekitar 16 juta jiwa.”
Langkah pemerintah membuat jarak interaksi dan mengurangi kontak orang-orang sangat tepat. Hal tersebut akan menekan jumlah penyebaran. Sampai vaksin ditemukan, kegiatan tersebut harus dipertahankan sampai wabah usai. (Ikok)