Event, News  

Gus Muh dan KontraS Luncurkan Buku Kronik Tentang Aktivis ’98

Sesi Diskusi Publik Dalam Acara Peluncuran Buku "Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998" di Mbloc Space, Jakarta Selatan pada Kamis(1/2/2024)

Milenianews.com, Jakarta – Muhidin M Dahlan, atau yang akrap disapa Gus Muh meluncurkan buku terbarunya berjudul ‘Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998’. Buku ini diluncurkan bersama Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang dikemas dalam bentuk diskusi publik, pada Kamis (1/2) silam di M Bloc Space, Jakarta Selatan.

Gus Muh menyampaikan bukunya kali ini setebal 518 halaman dan berisi kliping-kliping koran yang mengisahkan kronologi 1998. Dia tidak menganggap bukunya sebagai perlawanan, namun sebagai penjaga akan peristiwa tragis 1998 tetap diingat.

“Jadi ini bukan melawan, menahan paling bawa supaya peristiwa masa lalu itu. Jika pun ada yang berusaha menghilangkannya ada yang jaga. Buku ini adalah untuk menjaga masa lalu. Supaya kita tidak kehilangan memori (ingatan),” ungkap Gus Muh saat pembukan sesi diskusi publik di lokasi.

Baca juga: Pengertian Demokrasi: Fondasi Pemerintahan Rakyat

Gus Muh bilang, bukunya sederhana. Dirinya hanya membutuhkan waktu 14 hari atau dua pekan untuk menyusunnya.

“Buku model ini adalah sifatnya kronikal, untuk kita bisa tahu kronologis peristiwanya (1998),” sambungnya.

Meski sederhana, berisi potong-potongan koran yang mengisahkan kejadian 1998, namun buku ini menurutnya bisa menjadi batu sandungan.

Hadirnya buku “Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998” yang ditulis oleh Gus Muh dan situs arsip digital diharapkan dapat menjadi bahan penting. Khususnya untuk mengungkap kebenaran peristiwa yang telah terdokumentasikan dalam peristiwa tersebut. Sebagai bagian perjuangan dalam mendorong Negara agar menuntaskan kasus secara berkeadilan.

Gus Muh dan KontraS berikan pemahaman terkait pendidikan politik lewat diskusi tersebut

Lebih lanjut, katanya, hal yang tak kalah penting dalam diskusi ini adalah esensi dari adanya saluran pendidikan politik yang dilakukan melalui diseminasi informasi.

Hal yang selama ini disembunyikan oleh rezim penguasa kepada masyarakat luas dan sebagai upaya perlawanan agar generasi masa kini dan masa depan bisa belajar dari sejarah serta juga dapat mengakhiri dan memutus rantai kekerasan negara.

Diskusi ini dipandu oleh Irine Wardhani (Jurnalis) selaku moderator dengan menghadirkan 5 (lima) orang narasumber.

Dalam ulasan bukunya saat diskusi publik, Muhidin selaku penulis buku, menyampaikan bahwa buku ini disusun sebagai bagian dari pendokumentasian serta juga sebagai bahan untuk merawat ingatan akan sejarah kekerasan negara di Indonesia melalui kliping dokumentasi dan arsip tahun 1998.

Baca juga: Haris Azhar dan Fatia Akhirnya Divonis Bebas Oleh PN Jaktim

Dalam buku tersebut, terdapat penggalan arsip dan dokumentasi keberanian Cak Munir. Khususnya dalam mengungkap kebenaran dan mengadvokasi kasus Penculikan dan Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998.

Hal tersebut dilakukan lewat organisasi yang didirikannya bersama keluarga korban penghilangan paksa yaitu KontraS.

Dalam diskusi ini pula KontraS turut mengundang Paian Siahaan, ayah dari Ucok Siahaan, salah satu dari 13 korban Penghilangan Paksa 1997-1998 yang masih hilang dan dinyatakan hilang oleh Komnas HAM sampai sekarang.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *