Milenianews.com, Jakarta – Dunia digital tak lagi sekadar ruang hiburan, melainkan telah menjelma menjadi ladang cuan yang potensial. Inilah pesan kuat yang digaungkan dalam acara pelepasan siswa Angkatan IV SMK Negeri 67 Jakarta bertema “Menatap Masa Depan Mulia, Berhias Ilmu, Iman, dan Taqwa”.
Baca juga: Cyber University Tarik Perhatian Orang Tua SMK: Siap Cetak Lulusan Siap Kerja
Acara ini tidak hanya menjadi ajang perpisahan belaka, namun juga menjadi forum inspiratif yang membuka wawasan siswa terhadap masa depan. Salah satu sesi yang paling membekas adalah materi dari Setiaji, sebagai Kepala Kampus Cyber University, sebagai The First Fintech University in Indonesia.
Acara penuh edukasi ini diselenggarakan di Gedung SMK Negeri 67 Jakarta, Jakarta Timur. Sekolah ini menjadi tuan rumah yang bukan hanya menyelenggarakan pelepasan siswa, tetapi juga mewadahi transfer ilmu dan motivasi dari dunia profesional kepada para siswa.
Pelepasan siswa Angkatan IV ini digelar pada hari Jumat, tanggal 17 Mei 2024 lalu, dan keterangan resmi terkait kegiatan ini dirilis pada hari Senin, tanggal 19 Mei 2024.
Acara ini dihadiri oleh siswa-siswi SMKN 67 Jakarta, serta para guru dan tamu undangan. Salah satu tokoh utama dalam sesi edukatif acara ini adalah Setiaji, Kepala Kampus Cyber University. Selain itu, Kepala Sekolah SMKN 67, Martha Lina Nababan, turut menyampaikan visi dan komitmennya dalam mempersiapkan siswa menghadapi era digital.
Literasi digital dan fintech jadi bekal masa depan
Dalam pemaparannya, Setiaji menyoroti pentingnya literasi digital dan peluang emas yang tersedia di sektor financial technology (fintech), terutama bagi siswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Animasi. “Industri kreatif tidak bisa lepas dari ekosistem digital yang terintegrasi dengan teknologi keuangan. Mulai dari freelance, brand-building, hingga monetisasi konten, semuanya kini membutuhkan pemahaman akan fintech,” ujar Setiaji, dalam keterangan rilis, Senin (19/5).
Menurutnya, keterampilan analitis menjadi kunci di era digital yang serba cepat dan kompetitif. “Kalau dulu butuh toko dan modal besar, sekarang cukup dengan HP, ide kreatif, dan pemahaman soal fintech. Kalian bisa mulai dari affiliate marketing, jual desain digital, hingga personal branding lewat platform seperti msha.ke atau lynk.id,” jelasnya lagi.
Kreativitas siswa berpeluang ekonomi melalui AI dan Affiliate
Para siswa diperkenalkan pada berbagai kanal cuan berbasis fintech yang bisa mereka manfaatkan sejak dini. Mulai dari program Shopee Affiliate, platform lynk.id, hingga pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk menciptakan produk visual bernilai jual tinggi. Salah satu pendekatan menarik yang disorot adalah teknik pembuatan prompt AI untuk menciptakan foto produk profesional.
Hal ini membuktikan bahwa kreativitas siswa tak hanya bernilai artistik, tetapi juga bernilai ekonomi. Tak ketinggalan, istilah “UKM: Usaha Kecil Milyaran” turut diperkenalkan sebagai pemantik semangat kewirausahaan digital dengan visi besar namun tetap realistis.
Komitmen untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia baru ini juga digaungkan oleh Kepala Sekolah SMKN 67, Martha Lina Nababan. Ia menyatakan tekadnya menjadikan sekolah bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai laboratorium inovasi dan inkubator kewirausahaan digital. “Kami ingin siswa keluar dari sekolah ini tidak hanya membawa ijazah, tapi juga portofolio dan pemahaman bisnis berbasis teknologi. Mereka punya semua itu, tinggal kolaborasi dan perbanyak relasi,” ungkapnya.
Melalui berbagai program pelatihan, kolaborasi industri, serta pembekalan wirausaha berbasis digital, SMKN 67 Jakarta berkomitmen mencetak lulusan yang tak hanya siap kerja, tapi juga siap menjadi pencipta lapangan kerja di era digital ini. Termasuk salah satunya bekerja sama dengan Cyber University sebagai Kampus Fintech Pertama di Indonesia.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.













