Milenianews.com, Jakarta – Empat peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah berhasil mengungkap bukti yang menarik: adanya potensi keberadaan harimau Jawa, yang sebelumnya dianggap telah punah. Temuan ini berawal dari penemuan sebuah rambut, diduga milik harimau Jawa, di sebuah kebun warga di Desa Cipeundeuy, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Wirdateti, penemuan ini bermula dari laporan seorang warga bernama Ripi Yanuar Fajar pada tanggal 19 Agustus 2019. Rambut tersebut kemudian berhasil ditemukan oleh Kalih Raksasewu, anggota tim peneliti BRIN.
Harimau Jawa, dinyatakan punah sejak tahun 1980-an, setelah penampakan terakhirnya dilaporkan di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur pada tahun 1976. Namun, penemuan ini membuka pintu baru dalam diskusi konservasi spesies langka ini.
Baca juga: Serial “Parasyte: The Grey” Hadirkan Fiksi-Horor Menegangkan
Sebuah artikel terbit untuk mengungkap lebih jauh keberadaan Harimau Jawa yang sudah lama punah
Melansir dari Tempo Rabu (27/3), hasil penelitian yang menarik ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Oryx, yang diterbitkan oleh Cambridge University Press pada tanggal 21 Maret 2024. Artikel tersebut berjudul “Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extant? DNA analysis of a recent hair sample“. Artikel ini menjadi bukti nyata upaya penelitian yang gigih untuk mengungkap keberadaan spesies yang diyakini telah punah.
Proses penelitian dimulai dengan verifikasi jejak DNA harimau Jawa pada rambut yang ditemukan. Tim peneliti BRIN kemudian melakukan serangkaian analisis DNA yang cermat dan komprehensif. Setelah lima tahun penelitian, hasilnya mengungkap bahwa sampel rambut tersebut sesuai dengan DNA Panthera tigris sondaica.
Bukti lain yang mendukung temuan ini adalah kemiripan yang tinggi antara sampel rambut dari Sukabumi dengan spesimen harimau Jawa yang dikoleksi oleh Museum Zoologicum Bogoriense (MZB). Penemuan ini juga didukung oleh adanya bekas cakaran yang mirip dengan cakaran harimau.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa sampel rambut dari Sukabumi dan spesimen harimau koleksi MZB berada dalam kelompok genetik yang sama, namun berbeda dari kelompok subspesies harimau lainnya. Wawancara mendalam dengan Ripi Yanuar Fajar juga dilakukan untuk memperkuat hasil penelitian.
Dengan demikian, temuan ini memberikan harapan baru bagi upaya konservasi harimau Jawa. Penelitian ini menegaskan bahwa analisis genetik DNA memiliki peran penting dalam menjawab pertanyaan konservasi dan memperjelas taksonomi.
Baca juga: Unik! Inilah 3 Hewan Buatan Manusia Hasil Rekayasa Genetika
Langkah selanjutnya adalah merekonstruksi filogeografi dan demografi untuk lebih memahami nenek moyang genetik subspesies tersebut.
Penelitian ini juga menyoroti pentingnya perlindungan dan pemantauan lebih lanjut terhadap spesies langka seperti harimau Jawa. Temuan ini memberikan landasan kuat bagi upaya-upaya konservasi untuk memastikan keberlanjutan spesies yang terancam punah ini di masa depan.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.