News  

Bayar Utang Jatuh Tempo, Garuda Minta Potongan

Milenianews.com, Jakarta – PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki tiga opsi dalam menjalankan kewajiban pembayaran terhadap utang jatuh tempo sebesar USD500 juta pada Juni 2020.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan opsi pertama yakni dengan melunasi sesuai tagihan. Namun opsi ini dipandang berat karena keuangan maskapai pelat merah ini sedang tertekan dan terdampak wabah Covid-19.

Baca Juga : Ketakutan akan Corona Merosot, IHSG Naik 37 Poin

Kedua, opsi meminta perpanjangan waktu. Artinya kewajiban tersebut tidak harus dilunasi pada saat jatuh tempo. Ketiga membayar utang yang dilakukan lima tahun lalu itu dengan diskon.

“Pembayaran dengan diskon, negosiasi dengan diskon yang hari ini betul harganya sudah di 40 persen. Memang banyak diskusi yang mengatakan bahwa itu bisa di 60-70 persen,” kata Irfan dalam dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, (29/4).

Garuda kemungkinan mengambil utang atau pendanaan baru

Irfan bilang, selain pelunasan, dua opsi lainnya tentu memiliki risiko terhadap finansial Garuda ke depannya. Ia bilang ketiga opsi tersebut masih dibahas dengan pemerintah dan pemilik saham.

Selain itu, Garuda juga membuka kemungkinan untuk mengambil utang atau pendanaan baru (financing) dari perbankan untuk menutup utang jatuh tempo tersebut.

Irfan mengatakan telah berbicara dengan himpunan bank-bank milik negara (Himbara) terkait jaminan pendanaan tersebut. Namun, kata Irfan, karena situasi yang sangat berat ini, perbankan juga perlu mengkaji lebih dalam terkait dengan bisnis Garuda ke depannya.

Baca Juga : IKAGI Laporkan Keluh Kesah pada Erick Thohir terhadap Kepemimpian Dirut Garuda Ari Askhara

“Kita sudah diskusi berulangkali, kita pakai Mandiri Sekuritas sebagai advisor kita. Beberapa hal sedang kita finalisasi dengan bank Himbara,” jelas Irfan.(afr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *