Milenianews.com, Konawe – Bencana banjir kembali terjadi di Indonesia. Tepatnya melanda daerah Kabupaten Konawe Utara dalam dua pekan terakhir ini. Sebanyak 18.765 jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan, terkena dampaknya.
Banjir tersebut terjadi karena luapan tiga sungai besar di Konawe utara, yakni sungai Lalindu, Sungai Walasolo dan Sungai Wadanmai.
Kabag Humas Pemkab Konawe Utara, La Ode Aminuddin mengatakan, “Sebanyak 2.207 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 8.489 jiwa masih bertahan di tempat pengungsian,” katanya seperti dilansir Antara, Senin (17/06).
Lebih lanjut, terkait keadaan saat ini, Aminuddin mengatakan banjir mulai surut dan warga kembali ke rumah untuk bersihkan rumah mereka dari lumpur banjir.
“Sekarang, banjir sudah mulai surut. Sebagian warga sudah kembali ke rumahnya untuk membersihkan lumpur yang masuk ke rumah mereka,” tambahnya.
Ratusan Hektare Persawahan dan Tambak Terendam Air
Selain itu, banjir yang terjadi mengakibatkan 370 unit rumah hanyut dan 1.837 terendam air. “Pada saat banjir melanda, ketinggian air mencapai tiga hingga empat meter. Ada 8 masjid juga yang terendam air,” ujarnya.
Bangunan sekolah juga terkena dampak yang sama, sebanyak 10 unit bangunan SD, 3 unit bangunan SMP dan 17 unit bangunan taman kanak-kanak ikut terendam air.
Disusul dengan empat puskesmas, 3 puskemas pemabantu, satu unit gedung obat dan 3 pasar tradisional juga satu ruas jalan Trans Sulawesi tak lepas dari rendaman air banjir.
Baca Juga : Chusing Dilanda Banjir, Harga Minyak AS Naik
Warga juga mengalami kerugian dari sektor pertanian dan perikanan yang meliputi 970,3 hekatare sawah, 83,5 hektare lahan tanaman jagung dan 420 hektare tambak ikan terendam air.
Aminuddin menyebut, sebanyak 506 personel dilibatkan dalam penganganan banjir di Konawe Utara. Terdiri dari anggota BPBD, BPDB Konawe Utara, Kodim, Korem, Polairud, Brimod, Basarnas, Polri, Tagana, PMI dan Pramuka. (Ikok)
Sumber : Antara