Milenianews.com, Mata Akademisi– Etika dalam ekonomi Islam adalah prinsip nilai atau moral yang mengatur perilaku ekonomi dalam Islam. Prinsip-prinsip etika dalam ekonomi Islam itu untuk mencerminkan tujuan Islam dalam menciptakan masyarakat yang adil,berkeadilan, dan bermoral. Etika dalam ekonoomi Islam ini didasarkan dalam al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman utama dalam etika ekonomi Islam.
Dasar utama dalam etika itu berdasarkan dalam surat An-Nahl ayat 90 yang bunyinya:
۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ٩٠
innallâha ya’muru bil-‘adli wal-iḫsâni wa îtâ’i dzil-qurbâ wa yan-hâ ‘anil-faḫsyâ’i wal-mungkari wal-baghyi ya‘idhukum la‘allakum tadzakkarûn.
Yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat.”
Berikut prinsip-prinsip etika dalam ekonomi Islam yakni;
- Tauhid (keesaan Allah): sesungguhnya segala sesuatu yang kita perbuat di dunia ini akan dipertanggungjawabkan suatu ssat nanti kita di akhirat kelak. Maksudnya dalam konteks etika ekonomi Islam, sebagai umat Muslim harus mempunyai rasa takut kepada Allah. Karena sesuatu yang kita kerjakan Allah mengetahuinya, walaupun kita melakukannya dalam sembunyi-sembunyi atau terang-terangan.
Contohnya: “ketika kita mempunyai perusahaan atau pekerjaan, libatkan Allah dalam pekerjaan atau perusahaan kita. Karena sesuatu yang kita miliki itu semuanya Allah yang kasih.”
- Adl (keadilan) : Allah telah memerintahkan kepada kita agar berbuat adil sesama manusia. Maksudnya dalam konteks etika ekonomi islam yakni: memperlakukan adil kepada siapapun, walaupun berbeda agama, ras, suku atau yang lainnya. Lalu tidak menzalimi atau di zalimi sesama manusia karena semuanya setara dalam Islam.
Contohnya: “Ketika mempunyai perusahaan kita harus bersikap adil dan tidak saling menzalimi satu sama yang lain karena semuanya setara dalam Islam.”
- Nubuwah (kenabian): setiap muslim diharuskan meneladani sifat Rasulullah SAW yaitu Siddiq (jujur), Amanah (tanggung jawab), Fathanah (bijaksana), Tablig (komunikasi,keterbukaan,pemasaran). Maksudnya, dalam konteks etika ekonomi Islam yakni: kita sebagai umat muslim seharusnya mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam berekonomi atau berdagang. Karena apa yang Rasulallah SAW terapkan dalam berekonomi atau berdagang membawa kesuksesan,ketenangan,dan kebahagiaan dunia maupun akhirat.
Contohnya: “Ketika kita menjadi rektor atau pemimpin perusahaan, maka terapkanlah sifat-sifat Rasulullah SAW dalam diri kita. Karena akan membawa manfaat untuk diri sendiri maupun perusahaan.”
- Khilafah (pemerintahan): Memastikan perekonomian berjalan dengan baik tanpa ada distorsi dan sesuai dengan syariah islam. Maksudnya dalam konteks etika ekonomi Islam yakni: Dalam perekonomian Islam diharuskan mengikuti peraturan-peraturan negara pemerintah, agar tidak adanya ketimpangan dalam perekonomian negara atau keuangan negara.
Contohnya: “Ketika kita mempunyai perusahaan, kita harus mengikuti peraturan-peraturan pemerintahan yang sudah ditetapkan dalam UUD tentang setiap perusahaan, selagi tidak melanggar syariat Islam dalam peraturan tersebut kita harus menaati dan menjalankan peraturan-peraturannya.”
- Ma’ad (hasil): Setiap usaha akan berbanding lurus dengan hasil. Maksudnya dalam konteks etika ekonomi islam yakni: ketika usaha yang kita niatkan karena allah maka keuntungannya langsung diberi Allah dengan keberhasilan dalam usaha tersebut pada dunia dan akhirat.
Contohnya:”Ketika kita mempunyai perusahaan maka niatkan segala usaha kita kepada Allah, insya Allah, Allah akan memberikan keberhasilan terhadap usaha kita dunia akhirat.”
Kesimpulan
- Kita bisa menerapkan prinsip-prinsip etika ekonomi islam seperti Tauhid, Adl, Nubuwah, Khilafah,dan Ma’ad dalam keseharian kita.
- Lalu Kita juga bisa meneladani sifat Rasulullah SAW seperti: Shiddiq (jujur), Amanah (tanggung jawab), Fathanah (kebijaksanaan), Tabligh (komunikasi, keterbukaan, dan pemasaran) dalam diri kita sendiri.
- Prinsip-prinsip etika ekonomi Islam juga membawa solusi terhadap setiap permasalahan-permasalahan dalam perekonomian atau berdagang.
- Etika ekonomi Islam juga memberikan ketenangan,keberhasilan,kesuksesan dunia akhirat.
- Pada etika ekonomi Islam ini membuat setiap kegiatan yang kita kerjakan di awasi oleh allah dan melibatkan kegiatan kita hanya karena Allah.
Referensi
https://www.shariaknowledgecentre.id/id/news/etika-ekonomi-islam/, jurnal rancang bangun ekonomik islam
Penulis: Sutan Aditya Nugraha, Mahasiswa STEI SEBI Depok.