Milenianews.com, Jakarta – Seiring dengan kenyamanan berbelanja online yang dirasakan oleh 82% penduduk Indonesia, pertumbuhan bisnis online semakin menarik perhatian. Dalam upaya untuk mengoptimalkan keberhasilan bisnis online, penting untuk memahami perbedaan antara dua model e-commerce utama: Business-to-Consumer (B2C) dan Business-to-Business (B2B).
Istilah-istilah ini menentukan jenis pelanggan yang ditargetkan oleh bisnis dan menentukan strategi serta taktik yang digunakan untuk memasarkan dan menjual produk atau layanan.
Baca juga : Jangkau Audiens Lebih Luas, Gelaran Seminar Digital Bisnis UNM di Depok Sukses Besar
B2C: Fokus pada konsumen individu
Model B2C atau Business to Customer, melibatkan transaksi antara perusahaan dan konsumen individu. Dalam B2C, kemudahan berbelanja dan pengalaman konsumen yang memuaskan menjadi kunci keberhasilan.
Karakteristik utama B2C adalah transaksi yang sederhana, tanpa memerlukan banyak negosiasi. Informasi produk, harga, dan kebijakan pembelian tersedia dengan jelas di platform online.
Dalam model B2C, siklus penjualan umumnya lebih singkat dan melibatkan lebih sedikit pengambil keputusan. Strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai konsumen seringkali berkisar pada emosi, citra merek, dan menarik pada kebutuhan dan keinginan pribadi pelanggan.
Baca juga : 4 Alasan Bisnis F&B Skeptis Terhadap Transformasi Digital
Bisnis B2C sangat bergantung pada iklan yang efektif, pemasaran media sosial, slogan yang menarik, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang berkesan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.