Peran Mindset dalam Membentuk Pribadi yang Unggul dan Berdaya Saing Global

Peran Mindset dalam Membentuk Pribadi yang Unggul dan Berdaya Saing Global
Ilustrasi digital mindset, source: pixabay

Milenianews.com – Untuk menjadi pribadi unggul atau mampu berdaya saing global, pastinya perlu menguasai keterampilan tertentu. Namun, dibalik semua itu, ada hal penting yang terkadang luput dari perhatian seseorang. Ya, hal itu adalah mindset.

Sebenarnya, banyak hal yang membuat mindset (pola pikir) terbentuk, salah satunya selftalk. Sesuai namanya, selftalk merupakan kata-kata yang terucap ke diri sendiri. Jika kita sering melakukan selftalk positif maka bisa membangun positive mindset. Dengan pemikiran positif, seseorang bisa mengambil sisi baik dari sebuah peristiwa. Selain itu, pola pikir yang positif bisa membantu individu untuk bangkit dari kegagalan.

Baca juga : Apa Itu Growth Mindset? Kenapa Itu Begitu Penting?

Menurut Hermawan G.S, dalam bukunya Selftalk Pengubah Nasib”, mengungkapkan, selftalk bisa memberikan energi positif untuk membuka simpul-simpul permasalahan yang membelit kusut kehidupan. Masih terkait selftalk, salah satu kunci untuk menjadi pribadi yang mampu bersaing secara global, gantilah pola pikiran tidak berdaya, ganti selftalk yang melemahkan hidup dan iringi dengan tindakan serta karya nyata.

Orang yang sering melakukan selftalk negatif, hidupnya cenderung semakin susah, karena pikirannya penuh dengan program-program negatif yang menjadi penghambat dirinya untuk maju.

Jadi, hal-hal besar yang dapat tercapai di kehidupan, mulainya dari pikiran dan fokus kita. Jika ingin mengubah keadaan atau jadi pribadi yang unggul, mulailah ajukan pertanyaan yang menjadikan hidup lebih berdaya, misalnya, “bagaimana caranya menjadi sukses?”.

Pertanyaan seperti itu bisa memicu pikiran untuk mulai berpikir dan menggali berbagai cara yang mungkin bisa mengantarkan seseorang menuju kesuksesan.

Jadi, untuk menjadi pribadi unggul atau berdaya, kunci utamanya bisa kita mulai dengan sugesti diri lewat selftalk positif yang memberdayakan hidup. Kemudian, ikuti dengan segala usaha yang mengantarkan diri untuk menggapai tujuan tersebut.

Digital mindset, kunci utama menghadapi era digital

Jika pembahasan sebelumnya mengenai salah satu hal yang membentuk mindset secara umum, kini, kita fokuskan pembahasan ke salah satu kunci utama untuk menghadapi tantangan pada era digital yaitu digital mindset (pola pikir digital).

Digital mindset merupakan pola pikir yang mengarahkan sikap dan perilaku berorientasi ke pemanfaatan teknologi digital saat menjalankan aktivitas. Digital mindset bisa membuat pola pikir menjadi kritis dan analitis.

Pendapat lainnya tentang digital mindset, bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi. Namun, pola pikir digital juga termasuk sikap dan perilaku suatu pihak yang memungkinkannya memprediksi hal yang terjadi di masa mendatang.

Salah satu contoh penerapan pola pikir digital, seperti pelaku bisnis kuliner yang mengubah pola bisnisnya di masa pandemi. Mereka mengatasi kerugian yang dialami lewat penyediaan layanan delivery, cashless technology, takeaway, sehingga mampu bertahan di masa tersebut.

Bukan orang pintar atau kuat yang mampu survive di era digital, tapi, mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan, itu yang bisa bertahan. Orang dengan digital mindset, mempunyai karakteristik seperti, adaptif, kolaboratif, menjelajah dan bereksprimen, growth mindset, data driven (berbasis data), serta merangkul keberagaman.

Salah satu cara untuk menumbuhkan digital mindset adalah memahami keterampilan yang diperlukan, agar bisa sukses pada era digital.

Baca juga : 5 Buku untuk Kamu Lebih Produktif

Apa saja keahlian yang perlu dimiliki generasi muda Indonesia di era global?

Setelah membenahi mindset, selanjutnya, generasi muda Indonesia juga perlu membekali diri dengan sejumlah keterampilan, agar bisa survive di era digital. Mengacu pada Partnership for 21st Century Skills, Muhammad Soleh Hapudin dalam bukunya “Digital Mindset of Behaviour” mengemukakan keahlian yang perlu dimiliki SDM abad 21.

1. Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah

Keterampilan pokok yang perlu ada dalam pembelajaran abad ke-21 adalah kemampuan berpikir kritis dan sistematis untuk memecahkan masalah.

2. Kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama

Kemampuan komunikasi dan menjalin kerja sama dengan efektif ke berbagai pihak, adalah satu dari sekian keterampilan yang sangat penting di dunia kerja.

3. Kemampuan mencipta dan memperbarui

Dengan kemampuan yang satu ini, maka seseorang dapat membangun kreativitas, sehingga tercipta yang namanya inovasi. Inovasi ini memang selalu berdampingan dengan kreativitas.

4. Literasi teknologi informasi dan komunikasi

Keahlian yang satu ini berbicara tentang keterampilan memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi untuk tingkatkan kinerja dan aktivitas sehari-hari.

5. Kemampuan belajar kontekstual

Dalam keahlian ini, artinya seseorang terampil dalam menjalankan aktivitas pembelajaran mandiri yang kontekstual, yang menjadi bagian dari pengembangan diri.

6. Kemampuan literasi informasi dan media

Keahlian ini berkaitan dengan kemampuan mengakses, mengatur, mengintegrasikan, mengevaluasi serta menciptakan informasi lewat penggunaan teknologi komunikasi digital.

Baca juga : Kecanduan Paylater, Bikin Generasi Muda Sulit Punya Rumah

Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin masif di era digital, artinya perlu mengubah pola pikir konvensional menuju pola pikir modern. Seseorang akan lebih mudah menerima perubahan di sekelilingnya, ketika pola pikirnya telah terupgrade.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *