Milenianews.com – Mengenal lebih dalam penyebab dan dampak Anxiety atau kecemasan berlebihan. Kecemasan berlebihan, atau yang lebih dikenal dengan istilah anxiety, merupakan suatu kondisi emosional yang sering dirasakan oleh banyak orang.
Kecemasan sendiri dapat berupa rasa khawatir, takut, atau gelisah yang berlebihan terhadap suatu situasi atau peristiwa yang belum tentu terjadi. Meskipun wajar untuk merasa cemas dalam beberapa kondisi, kecemasan yang berlarut-larut dan berlebihan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Anxiety bukan hanya tentang rasa khawatir sesaat. Menurut American Psychiatric Association (APA) yang dikutip milenianews.com, anxiety disorder adalah gangguan kesehatan mental yang melibatkan rasa cemas yang intens, berlebihan, dan berlangsung dalam jangka waktu lama, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Fakta di Balik Hubungan Olahraga dan Kesehatan Mental
Anxiety atau kecemasan berlebihan
Beberapa gejala yang sering muncul saat kecemasan berlebihan, yakni peningkatan detak jantung, kesulitan tidur, dan perasaan takut yang tidak terkendali. Seiring berkembangnya pemahaman tentang kecemasan, para ahli telah menemukan berbagai cara untuk mengelola dan mengurangi gejala-gejalanya.
Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah terapi kognitif perilaku (cognitive behavioral therapy atau CBT). CBT adalah salah satu bentuk terapi psikologis yang berfokus pada membantu individu mengenali pola pikir yang tidak realistis atau negatif dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih konstruktif.
Sementara itu, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Psychiatry menunjukkan bahwa CBT memiliki dampak yang signifikan dalam mengurangi gejala kecemasan pada penderita gangguan kecemasan umum. Terapi ini membantu individu untuk memproses perasaan dan pikiran negatif yang dapat memicu kecemasan, serta memberikan keterampilan untuk menghadapi stres dengan cara yang lebih sehat dan terkontrol.
Selain terapi, gaya hidup sehat juga memainkan peran penting dalam mengurangi kecemasan. Kemudian, dengan menjaga rutinitas tidur yang baik, berolahraga secara teratur, dan menjaga pola makan yang sehat juga dapat membantu menstabilkan emosi dan mengurangi tingkat kecemasan.
Baca juga: Stop Kekerasan pada Anak Sejak Dini, Ini Dampak dan Akibatnya!
Sebagai contoh, berolahraga dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang berfungsi untuk mengurangi perasaan cemas dan meningkatkan suasana hati.
Tidak kalah penting, dukungan sosial juga menjadi faktor kunci dalam mengelola kecemasan. Berbicara dengan teman, keluarga, atau seorang profesional dapat memberikan perasaan lega dan mendalam mengenai masalah yang sedang dihadapi. Dengan berbagi pengalaman dan mendengarkan perspektif orang lain, kita bisa merasa lebih terhubung dan mendapat dukungan yang dibutuhkan.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.