Milenianews.com – Bali Belly merupakan penyakit yang berkaitan dengan gangguan saluran pencernaan yang kebanyakan menyerang wisatawan asing saat berkunjung ke Bali. Namun ternyata tidak hanya menyerang wisatawan asing, artis tanah air Verrell Bramasta juga sempat mengalami Bali Belly saat liburan. Melalui Instagram Story pribadinya, ia bercerita tengah dirawat di rumah sakit lantaran memakan es batu.
Bali Belly alias perut Bali memang sebuah istilah yang menggambarkan gejala keracunan makanan atau minuman, seperti diare dan muntah. Penyakit ini akibat dari kontaminasi virus maupun bakteri pada makanan dan air.
Baca juga : 3 Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia
Berikut beberapa fakta Bali Belly yang penting kita ketahui untuk mengantisipasi terpaparnya penyakit ini.
Fakta Penyakit Bali Belly
1. Kerap Menyerang Wisatawan
Setengah hingga sepertiga wisatawan asing mengalami penyakit Bali Belly. Salah satu perusahaan asuransi perjalanan menyebutkan bahwa tim medisnya telah menangani 1.174 orang Australia yang menderita Bali Belly pada 2022. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2016, sebanyak 1.457.
Melansir dari Healthline(9/2), masalah saluran pencernaan bisa terjadi ketika seseorang bepergian ke daerah lain. Penyebabnya yaitu karena mengkonsumsi makanan atau air yang tidak biasa bagi tubuh. Kondisi tersebut juga mungkin terjadi jika sanitasi atau kondisi iklim berbeda dari daerah asal.
Baca juga : Mythomania, Berbohong dengan Gaya, Jangan Biarkan, Ini Penyakit!
2. Virus dan Bakteri Penyebab Bali Belly
Bali Belly berkaitan dengan kebersihan pada asupan makanan atau air yang dikonsumsi. Pasalnya penyebab penyakit ini oleh kontaminasi virus dan bakteri yang tertelan ke dalam tubuh.
Rotavirus dan Norovirus merupakan virus yang paling banyak menyebabkan Bali Belly. Selain itu, infeksi bakteri E. coli, Salmonella, hingga Campylobacter juga dapat memicu Bali Belly.
3. Gejala Bali Belly, Diare hingga Nyeri Sendi
Bali Belly menunjukkan beberapa gejala, mulai dari diare, sakit perut, keringat panas dingin, hingga nyeri sendi. Tak jarang penderita juga akan mengalami sakit kepala bahkan dehidrasi. Biasanya gejala akan muncul setelah dua hingga lima jam terkontaminasi virus atau bakteri.
Baca juga : Kenali Diagnosis Awal Penyakit DBD, Tifus dan ISPA
4. Pencegahannya dengan Menjaga Kebersihan
Seperti diketahui, Bali Belly disebabkan oleh virus dan bakteri. Tentu cara mencegahnya dengan menjaga kebersihan sekitar, seperti tangan. Selalu memperhatikan setiap mengkonsumsi makanan dan minuman selama berlibur.
5. Tips Penanganan Bali Belly
Jika telah terpapar Bali Belly, perbanyak istirahat dan minum air secara teratur. Pastikan asupan makanan dan minuman dalam kondisi bersih.