Budaya  

Yang Tercecer dari IMLF-3: Tiga Sastrawan Dunia, Reshma Ramesh, Khairul Jasmi dan Victor Pogadaev,  Terima IMLF Award 2025

Tiga Sastrawan Dunia, yakni Reshma Ramesh (India), Khairul Jasmi (Indonesia) dan Victor Pogadaev (Rusia) mendapat IMLF Cultural Literacy Award 2025 atas karya-karyanya di bidang sastra dan literasi budaya. (Foto: Dok IMLF)

Milenianews.com, Padang– Tiga Sastrawan Dunia, yakni Reshma Ramesh (India), Khairul Jasmi (Indonesia) dan Victor Pogadaev (Rusia) mendapat IMLF Cultural Literacy Award 2025 atas karya-karyanya di bidang sastra dan literasi budaya. Penghargaan tersebut diberikan Gubernur Sumbar diwakili Sekda Provinsi Sumatera Barat Yozarwadi dan  Ny Harneli Bahar pada acara Welcome Dinner IMLF-3  (The Third International Minangkabau Literacy Festival-3), yang difasilitasi Gubernur Sumbar di Auditorium Gubernur, beberapa waktu lalu. Kecuali  Victor Pogadaev yang menyusul menerima penghargaan esok harinya  pada saat makan bajamba bersama Walikota Padang, karena ada serangan Nirawak Ukraina  di Bandara Rusia sehingga pesawatnya ditunda dan terlambat sampai di Padang.

Ketiga penerima penghargaan menerima hadiah berupa plakat, sertifikat, selempang dan uang tunai dari Anggota DPRD Sumbar, Albert Hendra Lukman.

Baca Juga : Yang Tersisa dari IMLF-3:   Penulis Berprestasi dan Prolifik, Leni Marlina dan Ramli Djafar  

Menurut Ketua IMLF, Sastri Bakry, penghargaan literasi budaya diberikan kepada seseorang yang telah menunjukkan kontribusi signifikan dalam mempromosikan, mengembangkan, dan melestarikan budaya dan literasi lewat tulisan- tulisannya di masyarakat dan memberikan perhatian atas iven literasi.

“Penghargaan ini adalah bentuk memberikan pengakuan atas kontribusi seseorang  dalam bidang sastra, dan literasi budaya. Validasi itu penting agar generasi muda pun termotivasi untuk terus berkarya,” ujar Sekretaris SatuPena Sumbar, Armaidi Tanjung, Minggu (25/5/2025) di sekretariat DPD Satupena Sumbar di Padang.

Dr. Victor Pagadaev, penerjemah Rusia, telah diamati secara dekat oleh juri yang dipimpin Aminur Rahman (Bangladesh) atas bakat dan dedikasi luar biasanya di bidang terjemahan karya sastra penyair Indonesia. Sebagai editor berbagai kamus, Victor telah membuktikan kualitas karyanya.

Sementara Dr. Reshma Ramesh, penyair India  telah diamati bakat dan dedikasi luar biasanya di dunia puisi. Ia juga fotografer yang hebat dan banyak orang telah menyaksikan keindahan ekspresi artistiknya. Di atas segalanya, dukungannya yang tak tergoyahkan untuk IMLF sejak awal  tidak luput dari perhatian juri.

Terakhir Mr. Khairul Jasmi, jurnalis dan novelis, juri telah mengamati secara dekat bakat dan dedikasinya di bidang novel sejarah. Sebagai editor surat kabar, juri juga telah mengenali kedalaman dan kecemerlangan karyanya. Di atas segalanya, juri juga memerhatikan dan menghargai dukungannya yang konsisten untuk IMLF sejak awal.

Mengakui Kontribusi Literasi Budaya

Penghargaan literasi budaya (IMLF Cultural Literacy Award) telah diberikan setiap tahun sejak tiga tahun lalu. Ia memberikan pengakuan atas kontribusi seseorang  dalam mempromosikan dan melestarikan budaya dan literasi. Tidak hanya itu, ia juga mendorong kreativitas dan inovasi dalam bidang literasi dan budaya, serta memotivasi orang lain untuk berkontribusi dalam bidang ini.

Yang tak kalah pentingnya adalah melestarikan warisan budaya  dan literasi  bagi masyarakat, serta memastikan bahwa nilai-nilai dan tradisi budaya tetap hidup lewat tulisannya. Ia juga meningkatkan kesadaran  masyarakat tentang pentingnya literasi dan budaya, serta mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai budaya serta menginspirasi generasi muda untuk mengembangkan minat dan bakat dalam bidang literasi dan budaya.

Sastri Bakry yang didampingi Sekretaris Panitia Armaidi Tanjung, Wakil Ketua Soni Drestiana, Mira Gusvina dan Ranti Arastri berharap IMLF Cultural Literacy Award ini akan selalu dapat diberikan setiap tahun kepada orang-orang yang berkontribusi jelas untuk masyarakat. Dengan jumlah hadiah yang diberikan jauh lebih besar sehingga penulis, sastrawan lebih dihargai dan dimuliakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *