Milenianews.com – Delayed gratification atau gratifikasi yang ditunda adalah konsep psikologis yang mengacu pada kemampuan menunda kepuasan jangka pendek demi mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa depan.
Ini melibatkan pengendalian diri dan kemampuan untuk mengatasi hasrat atau keinginan segera demi mencapai tujuan jangka panjang yang lebih besar.
Konsep ini memiliki implikasi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam pengembangan pribadi, akademik, dan finansial.
Baca juga : 6 Olahraga yang Ampuh Atasi Stres, Wajib Milenial Coba
Bagi remaja, penerapan delayed gratification dapat memiliki dampak yang positif dalam membentuk masa depan.
Mengapa delayed gratification penting:
- Membangun Kemandirian: Menunda kepuasan membantu remaja mengembangkan kemandirian karena mereka belajar untuk mengatasi hasrat instan dan mengelola waktu mereka dengan bijak.
- Meningkatkan Disiplin: Kemampuan menahan diri dari kenikmatan segera membutuhkan disiplin yang kuat. Remaja yang belajar beradaptasi dengan konsep ini cenderung memiliki tingkat disiplin yang lebih tinggi dalam tugas-tugas dan tanggung jawab mereka.
- Meningkatkan Kesabaran: Proses delayed gratification membantu remaja meningkatkan tingkat kesabaran. Ini adalah keterampilan penting dalam menghadapi tantangan, mencapai tujuan, dan mengatasi hambatan.
- Mengembangkan Rencana Jangka Panjang: Dengan menunda gratifikasi, remaja belajar merencanakan dan berfokus pada tujuan jangka panjang. Mereka mulai memahami bahwa investasi waktu dan usaha sekarang dapat membawa hasil yang lebih baik di masa depan.
Baca juga : Mengenal Green Building! Makin Modern, Rumah Makin Bagus
Penerapan delayed gratification untuk remaja:
- Pengaturan Tujuan: Ajarkan remaja untuk menetapkan tujuan jangka panjang dan membantu mereka memahami bagaimana tindakan-tindakan sekarang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut.
- Pembagian Waktu: Bantu remaja membuat jadwal dan alokasi waktu untuk tugas-tugas penting sebelum mengizinkan diri mereka menikmati waktu luang atau hiburan.
- Belajar Mengatasi FOMO (Fear of Missing Out): Ajarkan remaja untuk mengatasi rasa takut ketinggalan dengan mengajarkan bahwa tidak semua kesenangan harus dirasakan segera.
- Belajar Menilai Risiko dan Konsekuensi: Bantu remaja mengidentifikasi risiko dan konsekuensi dari tindakan-tindakan segera. Ini dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih bijaksana.
- Pembelajaran dari Kegagalan: Ajarkan remaja bahwa dalam beberapa kasus, hasil terbaik mungkin tidak terjadi segera. Pengalaman gagal atau kesulitan dapat menjadi pelajaran berharga untuk mencapai tujuan jangka panjang.
- Pembagian Hadiah: Ajarkan remaja bahwa dengan menunda gratifikasi, mereka bisa mendapatkan hadiah yang lebih besar dan lebih berharga di masa depan.
- Penghargaan untuk Kesabaran: Berikan penghargaan kepada remaja ketika mereka berhasil menunda kepuasan demi mencapai tujuan. Ini dapat memperkuat keterampilan pengendalian diri mereka.
Penerapan delayed gratification membutuhkan latihan dan kesabaran. Remaja perlu melihat hasil jangka panjang yang positif dari usaha mereka untuk merasa termotivasi.
Baca juga : Karakteristik Peserta Dana Pensiun di Sektor Informal dan Milenial, Seperti Apa?
Melalui pengalaman ini, mereka dapat membangun pondasi kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih percaya diri.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.