Milenianews.com-Happy hypoxia merupakan penyebab kematian tanpa gejala. Penyebab kematian tanpa gejala pada pasien yang terdeteksi positif COVID-19. Deteksi happy hypoxia dapat gunakan alat oxymeter atau oksimeter.
Alat oksimeter untuk pemeriksaan oksimetri, ukur kadar oksigen dalam darah. Sehingga tidak perlu datang ke Rumah Sakit.
Alat oxymeter atau oksimeter
Baca juga: Happy hypoxia, Gejala Baru COVID-19
Agus Dwi Susanto, Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan pemeriksaan oksimetri mewakili penilaian terhadap kadar oksigen dalam jaringan atau nilai hipoksia.
“Untuk mendapatkan informasi yang akurat tetap harus melakukan pemeriksaan darah dan dilihat kadar oksigen dalam darah,” ujar Agus kepada Kompas.com. Senin (7/9).
Pemeriksaan dengan oksimeter tidak cukup sekali selama orang terinfeksi COVID-19.
Untuk pemeriksaan kadar oksigen dalam darah.
“Pemeriksaan dengan alat oksimeter cukup sekali sehari, akan tetapi lakukan setiap hari,” ujarnya.
Kenali indikasi Hypoxia
Pemeriksaan dengan alat oksimeter, jika hasil menunjukkan angka saturasi 95 ke atas, maka artinya anda tidak mengalami hypoxemia atau hypoxia.
Baca juga: Hati-hati, 3 Kluster Besar Penyebaran Covid-19 saat ini
Jika angka saturasi hasil pemeriksaan menunjukkan angka di bawah 94, berarti anda kekurangan oksigen dalam darah (hypoxemia) atau kurang oksigen dalam jaringan (hypoxia).
“Happy Hypoxia atau Silent Hypoxemia berbahaya, karena pasien yang terinfeksi COVID-19 tidak ada gejala, umumnya tidak segera mendapat penanganan medis, sehingga bisa dengan tiba-tiba mengalami sesak napas yang berakibat fatal yakni kematian,” papar Agus.
Pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala, perlu pemeriksaan medis menyeluruh. Beberapa cara medis untuk mendiagnosis hypoxia atau hypoxemia dengan beberapa tes:
- Oksimetri
- Darah lengkap
- Fungsi paru
- Analisis gas darah
- Elektrokardiogram (EKG)
- Foto rontgen atau CT Scan pada dada
- CT Scan atau MRI pada kepala
- Echo jantung
Setelah dilakukan pemeriksaan, tenaga medis akan membuat keputusan atas tindakan apa yang harus dilakukan berdasarkan analisis hasil pemeriksaan. (Umi)