Milenianews, Asesmen Nasional (AN) jadi pengganti Ujian Nasional (UN) 2021. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadiem Makarim resmi ganti UN 2021 jadi Asesmen Nasional. Tanda perubahan paradigma. Dan bentuk evaluasi pendidikan Indonesia.
Tujuannya untuk memetakan sistem pendidikan berupa input, proses dan hasil.
Refleksi Mutu Pendidikan
AN terdiri atas tiga bagian, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
“Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil AN ini kemudian jadi cermin bersama dalam lakukan refleksi percepatan perbaikan mutu pendidikan Indonesia,” kata Nadiem kutipan dari laman kemdikbut.go.id. Jumat (9/10).
Baca juga: Kebijakan Baru Nadiem Makarim terkait USBN, RPP dan Sistem Zonasi
Penjelasan tiga aspek asesmen, yakni:
Asesmen Kompetensi Minimun (AKM)
AKM alat ukur capaian peserta didik. Hasil belajar kognitif. Yakni literasi dan numerasi. Hal ini sebagai syarat kontribusi dalam masyarakat. Terlepas dari bidang kerja dan karir yang mereka tekuni pada masa depan.
Survei Karakter
Tolak ukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional, berupa pilar karakter untuk ciptakan Profil Pelajar Pancasila.
Survei Linkungan Belajar
Evaluasi dan petaan aspek pendukung kualitas pembelajaran pada lingkungan sekolah.
Baca juga: Nadiem Sebut Standardisasi Menjadi Kendala di Dunia Pendidikan, Akan Ubah Kurikulum
AN 2021 ini sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata pada lingkungan sekolah, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid.
Nantinya sekolah dan dinas pendidikan akan bantu dengan cara sediakan laporan hasil asesmen yang jelaskan profil kekuatan dan area perbaikan tiap sekolah dan daerah.
“AN 2021 tidak perlu persiapan-persiapan khusus dan tidak akan jadi beban psikologis bagi siswa. Tidak perlu cemas, tidak perlu bimbel khusus demi AN,” tutur Nadiem. (Umi)
