Dalam 6 bulan, Genshin Impact Hasilkan Rp14 triliun

Dalam 6 bulan, Genshin Impact Hasilkan Rp14 triliun

Milenianews.com – Genshin Impact menjadi RPG gratis terpopuler di smartphone saat ini. Kepopuleran game ini membawa banyak keuntungan finansial untuk para pengembangnya. Dilansir dari Sensor Tower (31/3), Genshin Impact telah menghasilkan lebih dari USD1 miliar atau sekitar Rp14,4 triliun. Jumlah ini adalah jumlah gabungan dari platform iOS dan Android.

Penghasilan ini hanya berdasarkan pendapatkan di platform mobile belum termasuk platform PC. Mereka mengatakan ini merupakan pertumbuhan pendapatan tercepat daripada game smartphone lainnya. MiHoYo berhasil mencapai titik tersebut hanya dalam waktu kurang dari enam bulan saja.

Baca Juga : Genshin Impact menjadi Game Terbaik di iOS 2020

Dalam sumber terpisah, capaian MiHoYo ini paling cepat dibandingkan game Pokemon Go, baru mencapai titik tersebut dalam waktu sembilan bulan. Sedangkan Lineage membutuhkan waktu 10 bulan untuk memiliki pendapatan yang sama.

Sensor Tower juga mengatakan Genshin Impact telah menghasilkan rata-rata USD160 juta atau Rp2,3 triliun per bulan. Untuk melalui perangkat mobile bahkan berhasil mengumpulkan USD148 juta atau Rp21,3 triliun hanya pada bulan Maret saja.

Tidak mengherankan jika jumlah pendapatan ini berhasil game ini raih. Meskipun game ini gratis, para gamer menggunakan Gacha untuk mendapatkan beberapa konten game tersebut. Para gamer pun rela mengeluarkan uang yang tak sedikit hanya untuk mendapatkan karakter atau senjata yang mereka inginkan.

Baca Juga : Perbedaan “Genshin Impact” dengan “Honkai Impact 3”

Di seluruh dunia, Genshin masih tertinggal dari Honor of Kings dan PUBG Mobile dalam hal popularitas. Tapi jika kita tidak menghitung gamer dari Tiongkok, game ini merupakan game paling populer di dunia.

Lembaga pelacak data aplikasi seluler, Genshin Impact, juga melaporkan bahwa Tiongkok merupakan negara terbanyak yang memainkan gim tersebut. Ada sekitar 30% dari jumlah total pemainnya. Jepang ada di posisi kedua dengan 27%, dan Amerika Serikat di posisi ketiga dengan jumlah total 19%. (Latif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *