Milenianews.com – Asosiasi pembuat film perempuan di Spanyol mengecam keputusan Festival Film San Sebastian pada Selasa (10/8) lalu. Hal ini terkait dengan pemberian Penghargaan Donostia atau setara dengan penghargaan pencapaian seumur hidup kepada Johnny Depp.
Menurut asosiasi, hal tersebut akan memberikan dampak yang buruk terhadap acara penghargaan internasional tersebut. Mereka menganggap jika penghargaan tersebut tidak pantas jika didapat oleh Johnny Depp yang merupakan aktor yang dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
Baca Juga : Mads Mikkelsen Resmi Perankan Grindelwald di Fantastic Beast 3, Gantikan Johny Depp
“Keputusan tersebut memberi citra buruk tentang festival dan kepemimpinan manajemen di dalamnya. Serta mengirim pesan yang mengerikan kepada publik bahwa ‘tidak masalah jika Anda adalah pelaku kekerasan selama Anda adalah aktor yang baik’.” Kata Presiden Asosiasi Pembuat Film Perempuan dan Media Audiovisual Spanyol Cristina Andreu kepada Associated Press. Mengutip dari Hollywood Reporter (13/8).
Sementara itu, Andreu juga mengatakan asosiasi sineas perempuan ini sedang mempelajari langkah selanjutnya terkait ini. Selain itu, asosiasi yang memiliki kedekatan hubungan dengan festival San Sebastian ini tidak ingin jika gelaran ini memiliki citra yang buruk.
Namun, menanggapi kritik ini, pihak Depp belum memberi komentar lebih lanjut kepada Associated Press.
Baca Juga : Johnny Depp Dipaksa Keluar dari Waralaba “Fantastic Beasts”
Festival Film Internasional San Sebastian akan berlangsung pada 17-25 September mendatang. Kabarnya, Johnny Depp akan menerima penghargaan secara langsung pada 22 September.
Sebelumnya pada tahun lalu, hakim Inggris memutuskan tuduhan jika Johnny Depp melakukan kekerasan dalam rumah tangga “secara substansial benar”.
Pada bulan Maret, Depp ingin menjadukan banding. Namun pengadilan Inggris menolak pengajuan banding oleh Depp atas putusan melakukan kekerasan terhadap mantan istrinya, Amber Heard.
Selain itu, Depp juga menggugat Heard sebesar 50 juta dolar AS atas esai opini yang ia tulis di Washington Post terkait kasus ini. Sementara itu, persidangan kasus ini mengalami penundaan hingga April 2022
