Milenianews.com – Perang Dunia I adalah salah satu konflik paling mematikan dalam sejarah manusia. Terjadi dari tahun 1914 hingga 1918, perang ini melibatkan kekuatan besar di seluruh dunia dan menyebabkan kematian lebih dari 16 juta orang.
Ada banyak film yang dibuat tentang Perang Dunia I, dan beberapa di antaranya sangat bagus. Berikut adalah beberapa film Perang Dunia I terbaik:
1. They Shall Not Grow Old
Pengabdian pembuat film Peter Jackson terhadap sejarah dan konservasi sinema telah memberikan dunia pandangan yang lebih rinci dan sadar tentang tragedi yang terjadi lebih dari satu abad yang lalu. They Shall Not Grow Old adalah restorasi rekaman arsip Perang Dunia I yang memberikan gambaran yang menghantui tentang masa yang tidak boleh dilupakan.
Pandangan intim ke dalam kehidupan para prajurit, film dokumenter ini berfokus secara tepat pada bagaimana rasanya berada di sana daripada membuat penceritaan ulang perang, menjadikannya pandangan paling manusiawi dan relevan pada Perang Besar.
2. Lawrence of Arabia
“Kaum muda membuat perang, dan keutamaan perang adalah keutamaan kaum muda: keberanian, dan harapan untuk masa depan. Kemudian orang tua membuat perdamaian, dan kejahatan perdamaian adalah kejahatan orang tua: ketidakpercayaan dan kehati-hatian”. Kata-kata protagonis Alec Guinness, Pangeran Faisal, menjelang akhir epik film berdurasi empat jam ini, menyimpulkan cerita patah hati dan kontradiksi dalam jiwa T.E. Lawrence setelah bantuannya untuk perjuangan Arab melawan Kekaisaran Ottoman.
Sebagian besar mengikuti Lawrence (Peter O’Toole yang ikonik) selama petualangan besarnya, Lawrence of Arabia bukan hanya salah satu film terhebat yang pernah dibuat, tetapi juga pernyataan tentang bagaimana perang menghancurkan masa muda dan identitas.
Baca juga: Film Dokumenter The Devil on Trial Mirip dengan Kisah The Conjuring
3. Gallipoli
Gallipoli adalah salah satu film perang Australia paling berpengaruh. Ini memiliki transisi paling mulus dari kehidupan biasa, ke jantung perang. Archy dan Frank, dua pelari muda yang bertemu di kompetisi atletik, akhirnya bepergian bersama dengan kereta api ke Perth untuk bergabung dengan tentara.
Frank dipekerjakan sebagai kurir untuk komandan resimen. Keduanya menghabiskan sebagian besar waktu mereka berlari bolak-balik dengan keputusan perang taktis. Film ini menggambarkan berlari sebagai metafora untuk kesia-siaan dari keringat dan air mata orang-orang tak berdosa yang berlari ke dan dari kehancuran mereka.
Adegan tragis terakhir juga merupakan deklarasi film bahwa peluru akan selalu berlari lebih cepat daripada pelari tercepat sekalipun. Bukan hanya kamera ragu-ragu Peter Weir yang meniru rekaman perang nyata yang membuat film ini begitu memilukan, tetapi juga penampilan memukau dari Mark Lee dan Mel Gibson yang tidak meninggalkan jejak ketidaksempurnaan.