5 Anime yang Beda Banget Sama Versi Manganya!

anime

Yu-Gi-Oh! Duel Monsters

Yugioh! memulai waralaba yang luas setelah dirilis pada tahun 1998. Anime ini sangat ikonik. Yugioh! Duel Monster mengusung fondasi pertarungan kartu manga aslinya, tetapi meningkatkan eksploitasi Yugi melawan musuh baru dan tantangan yang lebih besar.

Mewarisi Millennium Puzzle dari kakeknya hingga melakukan segala daya untuk melindungi artefak tersebut, karakter Yugi sepanjang lima musim anime benar-benar memukau.

Yugi bahkan menjadi terampil dalam duel, mengadu monster satu sama lain dan dipuji sebagai Raja Permainan. Selain menyaksikan permainan bayangan yang memukau terungkap dengan cara yang subur dalam versi animenya, orang tidak dapat menyangkal fakta bahwa ia menggunakan pengisi dan cerita sampingan yang tidak perlu untuk menjaga semuanya tetap berjalan.

Fullmetal Alchemist

Anime adaptasi tahun 2003 sebagian besar gagal. Dan karena berbagai alasan. Pertama, Fullmetal Alchemist memperkenalkan antagonis baru bernama Dante.

Kemudian, ia mengutak-atik teknik alkimia dan menunjukkan metode alternatif untuk membuat Homunculi. Selain itu, anime yang berakhir terlalu cepat ini menampilkan Edward Elric di tengah Perang Dunia I di episode terakhir.

Yang jelas manganya terus berlanjut dan di tahun 2009 ada Fullmetal Alchemist: Brotherhood yang terbukti jauh lebih setia.

Baca juga : Self-Reward Boleh, Tapi Jangan Berlebihan Ya!

Tokyo Ghoul

Tokyo menjadi sangat berbahaya untuk dihuni dan berakibat fatal dalam penataan ulang kisah orisinal yang fenomenal ini.

Bertempat di kota di mana hantu meniru manusia dan berbaur dengan penduduknya, mahasiswa Ken Kaneki jatuh ke dalam perangkap yang dibuat dengan cermat oleh seorang wanita cantik bernama Rize Kamishiro.

Mengikuti dia berkeliling, Ken mulai mengungkap identitasnya dan segera menemukan dirinya berubah menjadi hibrida manusia-hantu yang mengerikan.

Di permukaan, baik anime maupun manga jepang memiliki alur cerita yang sama. Anime ini melekat pada cerita dan menciptakan dunia ikonik dengan detail sempurna.

Baca juga : Marvel Akan Luncurkan Serial Kartun Dewasa

Namun, seiring berjalannya cerita, anime ini menghilangkan tema lingkungan dan detail penting untuk segera menuju aksi dengan menyederhanakan karakter.

Dengan melakukan hal ini, ini menciptakan pintu gerbang yang lebih mudah diakses oleh penonton arus utama dan menyambut sejumlah besar penggemar yang bersedia menonton sekuel dan film mendatang. Artinya, meskipun ada penyimpangan, sensasi dystopian dan inti emosional membuat Tokyo Ghoul menjadi sensasi dalam genre ini.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *