Milenianews.com – Data menjadi salah satu aset paling berharga di era transformasi digital. Dengan populasi besar dan perangkat terhubung yang terus bertambah, Indonesia berada dalam posisi strategis untuk memanfaatkan data dengan datacenter dalam jumlah besar demi kemajuan.
Penggunaan data ini mencakup berbagai sektor, seperti riset ilmiah hingga deteksi gejala penyakit baru, yang berpotensi menghasilkan inovasi bernilai ekonomi sekaligus menyelesaikan masalah krusial masyarakat. Dalam hal ini, peran datacenter sangat penting untuk menyimpan, mengelola, dan mendistribusikan data secara aman dan efisien.
Baca juga: Cara Membuat Hyper Link pada Microsoft Word dengan Mudah
Pertumbuhan datacenter di Indonesia
Melansir laporan Mordor Intelligence, pasar datacenter di Indonesia akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) atau tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 14 persen, mencapai USD3,98 miliar (sekitar Rp64 triliun) pada 2028. Kapasitas datacenter juga diproyeksikan meningkat dari kebutuhan saat ini sebesar 2.000 megawatt (MW).
Hal tersebut menunjukkan bahwa pengembangan datacenter dapat mempercepat ekonomi digital dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam teknologi. Datacenter sendiri merupakan fasilitas fisik yang untuk menyimpan, mengelola, dan memproses data dalam jumlah besar.
“Datacenter bukan hanya infrastruktur teknologi, tetapi juga kunci untuk menciptakan ekonomi berbasis AI dan mendukung transformasi digital yang inklusif,” ungkap harma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia mengutip dari siaran resmi Microsoft, Jumat (24/1).
Melansir laporan Microsoft, Access Partnership, dan ELSAM, adopsi generative AI di Indonesia dapat memberikan dampak ekonomi signifikan, dengan potensi tambahan USD243,5 miliar (sekitar Rp4 kuadriliun atau sekitar 18% dari PDB Indonesia pada 2022). Teknologi AI membutuhkan infrastruktur seperti datacenter untuk mendukung pemrosesan data secara cepat dan efisien. Namun, saat ini, kapasitas datacenter “AI-ready” di Indonesia baru mencapai 200 MW, atau 10 persen dari kebutuhan.
Untuk mengatasi hal ini, Microsoft mengembangkan datacenter modern yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan AI. Infrastruktur ini dilengkapi dengan sistem pendinginan canggih, efisiensi energi tinggi, dan pengelolaan daya yang bertanggung jawab.
Ekosistem Datacenter Indonesia: Peran Microsoft
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan teknologi global menunjukkan komitmen membangun infrastruktur datacenter di Indonesia. Microsoft, misalnya, tengah membangun cloud region bernama Indonesia Central dengan tiga zona ketersediaan (availability zones). Setiap zona memiliki kumpulan datacenter yang terhubung dengan jaringan global Microsoft untuk memastikan koneksi berlatensi rendah dan keamanan tinggi.
Melansir dari pengumuman investasi Microsoft pada April 2024, Chairman dan CEO Satya Nadella menyatakan bahwa perusahaan telah mengalokasikan investasi sebesar USD1,7 miliar (sekitar Rp27 triliun) untuk infrastruktur digital Indonesia. Investasi ini juga mencakup program pelatihan melalui inisiatif elevAIte Indonesia, yang bertujuan meningkatkan keterampilan 1 juta talenta digital di bidang AI.
Baca juga:Kemkomdigi dan Microsoft Luncurkan Program Pemahaman AI
Membangun datacenter bukan hanya soal infrastruktur teknologi, tetapi juga menciptakan ekosistem digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan. “Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan AI di Asia Tenggara. Microsoft siap mendukung perjalanan transformasi digital Indonesia melalui investasi strategis, pengembangan talenta, dan inovasi teknologi,” ujar Dharma Simorangkir.
Dengan langkah strategis ini, Indonesia diharapkan dapat mengoptimalkan potensi besar ekonominya berbasis AI dan memimpin di era transformasi digital.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.
