Milenianews.com – Serangan udara Israel kembali mengguncang Gaza, menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina dan melukai 50 lainnya di sebuah kantor pos di kamp pengungsi Nuseirat pada Kamis (12/12) lalu. Insiden ini menambah jumlah korban tewas di Gaza pada hari itu menjadi 66 orang, sementara fasilitas pengungsian dan rumah-rumah di sekitar lokasi juga mengalami kerusakan parah.
Melansir dari Reuters, Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsi Palestina bersejarah, menjadi tempat berlindung bagi ribuan warga yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan sebelumnya. Kini, wilayah yang sudah padat itu kembali dihantam serangan yang memperburuk kondisi kemanusiaan.
Baca juga: Tujuh Anggota Keluarga Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza Tengah
Serangan Israel yang menargetkan bantuan kemanusiaan
Sebelumnya, dua serangan udara di wilayah selatan Gaza menewaskan 13 warga Palestina yang diklaim oleh Hamas sebagai bagian dari pasukan yang mengawal truk bantuan kemanusiaan. Namun, militer Israel menyatakan bahwa korban adalah anggota Hamas yang berusaha membajak bantuan tersebut.
Israel mengklaim serangan itu untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai ke warga sipil Gaza, tetapi Hamas menuduh Israel mencoba menciptakan kekacauan yang menghambat distribusi bantuan.
Hamas juga melaporkan bahwa lebih dari 700 petugas keamanannya tewas dalam serangan sejak awal perang, banyak di antaranya bertugas menjaga truk bantuan dari aksi pembajakan oleh kelompok bersenjata.
Sementara itu, perintah evakuasi terbaru dari militer Israel untuk beberapa distrik di pusat Kota Gaza memicu gelombang pengungsian baru.
Puluhan keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka, menambah jumlah warga yang kehilangan tempat tinggal akibat perang.
Krisis kemanusiaan yang kian dalam
Serangan di al-Jalaa Street dan barat Nuseirat menewaskan 22 orang, termasuk seorang dokter ortopedi bernama Saeed Judeh, yang ditembak mati saat menuju rumah sakit di kamp pengungsi Jabalia.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa lebih dari 1.057 pekerja medis telah tewas sejak perang dimulai.
Baca juga: SpaceX Berhasil Selesaikan Konstelasi “direct to cell” Milik Starlink
Upaya mediasi yang dilakukan oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat belum berhasil menghasilkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Konflik yang bermula dari serangan Hamas pada Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 44.800 orang di Gaza dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang memprihatinkan.
Dengan lebih dari 2,3 juta warga Gaza mengungsi dari rumah mereka, situasi di wilayah ini semakin kritis, ditandai oleh kelangkaan makanan, air bersih, dan perawatan medis. Masyarakat internasional terus menyerukan gencatan senjata segera untuk menghentikan penderitaan warga sipil di Gaza.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.