News  

Barang Impor China Masuk Indonesia Bakal Diputar Ke Pelabuhan Indonesia Timur

Esa Ardhany
barang china di Indonesia

Milenianews.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengalihkan kapal pengangkut barang dari China ke pelabuhan di wilayah Timur Indonesia. Rencana ini bertujuan untuk menyeimbangkan harga barang asal China ketika tiba di Indonesia. Budi Arie menyebutkan beberapa pelabuhan yang menjadi alternatif, yaitu Jayapura, Sorong, dan Bitung, sebelum barang-barang tersebut sampai di Jakarta dan Surabaya.

Melansir dari Detik.com, Jumat (4/10), menurut Budi Arie, langkah ini diambil sebagai upaya strategis untuk menekan biaya pengiriman dan menjaga daya saing produk dalam negeri. Rencana ini juga diungkapkan dalam acara Sarasehan Kadin Indonesia yang dipimpin oleh Anindya Bakrie, di Menara Kadin Indonesia, Jakarta.

Baca juga: Kemenkominfo Bakal Buka Pelatihan Untuk Keamanan Siber

Barang dari China beri dampak terhadap perdagangan dan harga barang di Indonesia

Budi Arie menegaskan bahwa kebijakan ini tidak melarang masuknya barang dari China, namun hanya mengatur jalur distribusinya agar tidak langsung masuk ke pelabuhan utama seperti Jakarta dan Surabaya. Dengan mengalihkan ke pelabuhan di Indonesia Timur, pemerintah berharap dapat menekan harga barang ketika sampai di Indonesia, serta melindungi pasar lokal dari persaingan tidak sehat.

Selain itu, langkah ini juga dinilai dapat menghindarkan Indonesia dari potensi gugatan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), karena Indonesia tidak melarang perdagangan, melainkan hanya mengatur lokasi masuknya barang.

Sebagai perbandingan, Budi Arie menyebutkan bahwa konsep serupa pernah diterapkan oleh Perancis. Perancis mengalihkan barang-barang dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya ke satu lokasi tertentu sebelum masuk ke pasar domestik, dengan tujuan membuat produk-produk dalam negeri lebih kompetitif.

Baca juga: Cegah Judol, Kemenkominfo Evaluasi Pembayaran Digital

Tidak hanya membahas soal pelabuhan, Budi Arie juga menyinggung tentang aplikasi “Temu” asal China yang dianggap merusak pasar dalam negeri. Aplikasi ini memungkinkan konsumen membeli langsung dari pabrik, yang berpotensi mendisrupsi pasar e-commerce lokal. Pemerintah mempertimbangkan untuk melarang aplikasi tersebut guna melindungi industri dalam negeri dari persaingan yang tidak adil.

Dengan pengalihan pelabuhan dan pembatasan aplikasi asing seperti “Temu”, pemerintah Indonesia berharap dapat menciptakan iklim perdagangan yang lebih sehat dan kompetitif, sekaligus melindungi pasar lokal dari dominasi produk asing yang murah. Ini juga sejalan dengan upaya memperkuat daya saing produk domestik agar lebih dihargai di pasar nasional.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *