Pemerintah Bakal Luncurkan Platform Layanan Digital Nasional 

Milenianews.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) bakal meluncurkan platform layanan digital terpadu nasional secara terbatas untuk 40 ribu pengguna (user) pada akhir September ini.

Platform tersebut mencakup portal layanan publik terintegrasi INAku, portal administrasi pemerintahan INAgov, serta identitas digital terpadu INApas. Sebagai uji coba awal, pemerintah menargetkan 40 ribu umpan balik (feedback) sampai akhir 2024 ini.

Baca juga: Menhub Positif Bali Maritime Tourism Hub Bisa Tingkatkan Pariwisata

“Kita sekarang juga me-launching di bulan ini, di mana ini rilis terbatas untuk mendapatkan feedback ke 10 ribu sampai 40 ribu pengguna. Hal tersebut dengan target nanti kita bisa benahi masalah-masalah yang terkait dengan ini (Govtech),” kata Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas dalam siaran pers di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) 2024 pada Senin (23/9) di Jakarta.

Setelah mencapai target 40 ribu feedback untuk evaluasi, Azwar mengatakan tahun depan pemerintah akan meluncurkan platform tersebut. Khususnya secara bertahap untuk kawasan tertentu yang dinilai sudah siap.

“Sampai Desember ini 40 ribu (user), kemudian 2025 nanti ini secara bertahap. Untuk daerah-daerah tertentu yang memang sudah siap pilot project kira-kira,” terangnya.

Adapun penerapan portal layanan digital ini telah diamanatkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 tahun 2023.

Azwar menilai, penerapan portal layanan digital yang terintegrasi menandai transformasi digital yang mempercepat pertumbuhan pembangunan.

Baca juga: Menhub Apresiasi Transportasi Citra Raya 10-Minute City

Salah satunya negara Estonia yang mengalami pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita 10 kali lipat dalam 20 tahun. Hal tersebut berkat platform pelayanan yang ter-digitalisasi dan terintegrasi.

“Begitu juga pertumbuhan PDRB di Estonia naik 10 kali lipat dan Tiongkok bisa mengurangi kemiskinan dengan 0,6 persen. Hal tersebut karena ketepatan sasaran bantuan dan juga program-program pemerintah yang berbasis digital,” pungkas Azwar.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *