Milenianews.com, Mata Akademisi– Setiap tahunnya di tanggal 20 Maret, seluruh dunia berkumpul untuk memperingati Hari Kebahagiaan Internasional (International Day of Happiness). Tak luput dari perhatian tersebut, Sekolah Prestasi Global bersama Lembaga Presgo Psychology Center yang diketuai oleh Priska Devy Anggraeni, M.Psi., Psikolog turut mendukung kegiatan tersebut dengan mengadakan webinar yang akan dilaksanakan pada 26 Maret 2024 mendatang.
PBB yang didukung oleh 193 negara menjelaskan bahwa masyarakat kini menyadari bahwa kemajuan harusnya bertujuan untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan manusia, bukan sekedar meningkatkan perekonomian.
Tema untuk memperingati hari kebahagiaan internasional tahun 2024 adalah “Kebahagiaan Bersama” yang memiliki makna bahwa kebahagiaan abadi datang dari perasaan terhubung dengan orang lain dan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.
Sejalan dengan hal tersebut dihubungkan dengan masih maraknya kasus bullying, maka Lembaga Presgo Psychology Center bersama Sekolah Prestasi Global mengetengahkan topik “Karakteristik anak pendiam dan pemalu, benarkah rentan di bully?” sebagai bentuk perhatian serta kepedulian terhadap kesehatan mental anak demi menuju kebahagian hidup.
Siapapun dapat menjadi korban perundungan atau bullying. Beberapa alasan mengapa anak menjadi korban bullying bisa jadi karena berada di tempat yang salah ataupun bisa juga karena memiliki sifat yang berbeda dengan teman di lingkungan sekitarnya.
Namun, ada beberapa karakteristik tertentu yang meningkatkan kemungkinan seorang anak menjadi korban bully, diantaranya adalah anak yang pendiam dan pemalu. Memahami karakteristik dan sifat-sifat yang membuat anak rentan terhadap bullying dapat membantu kita lebih memperhatikan mereka dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi mereka dari bahaya ini.
Anak – anak yang pendiam dan pemalu biasanya sulit untuk bersosialisasi dan tidak memiliki banyak teman. Hal ini dapat memungkinkan mereka menjadi target bullying dibanding dengan anak–anak yang lain. Mereka mungkin bisa saja dikucilkan atau ditolak oleh teman sebayanya. Bahkan beberapa dari mereka terkadang makan sendirian pada jam istirahat.
Ada baiknya orang tua dan guru mencari tahu terlebih dahulu penyebab anak menjadi pendiam atau sifat pemalu. Tak jarang anak memiliki masalah dan cenderung merasa tertekan, ada yang akhirnya menjadi minder dan menjadi sosok yang pemalu serta pendiam. Ketika kondisi anak seperti itu, bukan tak mungkin anak bisa menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Sebab, pada dasarnya tipe pelaku bullying yaitu menekan individu lain yang dianggap lebih lemah.
Bullying (dikenal sebagai”penindasan” dalam Bahasa Indonesia) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh salah satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus-menerus.
Anak yang tidak mampu mengutarakan apa yang terjadi, ditambah kemungkinan kesempatan yang tidak diperoleh, maka tindakan bully yang dialami bisa terus-menerus terjadi tanpa adanya kemampuan anak untuk menghentikan hal tersebut.
Faktor penyebabnya pun bisa bermacam-macam. Mulai dari pola asuh yang kurang tepat, tidak terlatih mengungkapkan pendapat, atau pernah memiliki pengalaman traumatis. Misalnya saja ketika anak berbicara di depan umum dan ditertawakan, anak bisa menjadi malu.
Sebagian anak mungkin mudah merasa malu dan tidak berani saat dihadapkan pada situasi yang baru. Hal ini sebenarnya wajar saja. Namun, agar sifat pemalu anak tidak sampai mengganggu kehidupan sosialnya dan tidak menjadi korban bullying, perlu ditekankan pentingnya peran orang tua dan guru. Orang tua perlu membantu menumbuhkan keberaniannya. Usahakan orang tua dapat meyakinkan anak bahwa anak memiliki kelebihan di dalam dirinya. Sehingga, anak memiliki satu hal yang dapat dibanggakan dan menjadi lebih percaya diri.
Orang tua juga perlu mengevaluasi pola asuh yang diterapkan, apakah selama ini terbiasa menekan anak sehingga anak tidak bisa berpendapat dan lain sebagainya. Selanjutnya orang tua bekerja sama dengan sekolah terkait kondisi anak yang pendiam dan pemalu sehingga guru bisa membantu dengan melakukan tindakan preventif untuk mencegah atau mengatasi masalah bullying.
Selain itu, guru dapat membantu anak yang yang pemalu dan kurang dalam bersosialisasi dengan membangun pertemanan, misalnya secara berkala mengubah posisi duduk pada ruang kelas sehingga anak – anak dapat lebih mengenal teman–temannya. Penelitian menunjukkan bahwa jika seorang anak memiliki setidaknya satu teman, kemungkinannya untuk menjadi korban bully akan berkurang. Tanpa seorang teman yang mendukung, anak-anak ini lebih mungkin menjadi target bully karena mereka tidak perlu khawatir jika seseorang datang dan membantunya.
Walaupun umum terjadi pada anak-anak, tetapi sebenarnya ada faktor lain yang turut dapat menyebabkan seorang anak menjadi pemalu, seperti meniru sifat orang tua, tidak diajarkan bersosialisasi sejak dini, dan selalu dituntut untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal.
Sebenarnya anak pemalu mungkin ingin bersosialisasi, namun mereka terkadang merasa takut, ragu, dan tidak tahu bagaimana caranya. Perlu juga diingat, peran orang tua dalam pembentukkan karakter anak sangatlah penting.
“Jika sifat diam dan pemalu sudah sangat berlebihan, ada baiknya orang tua berkonsultasi ke psikolog untuk mendapatkan solusi yang tepat dan mari kita sebarkan kebahagiaan kepada lingkungan sekitar kita terutama untuk siswa-siswi Sekolah Prestasi Global,” tutur Ahmad Faisal selaku direktur Sekolah Prestasi Global.
Apabila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai karakteristik pendiam dan pemalu rentan menjadi korban bullying secara tepat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog. Anda dapat datang langsung ke klinik psikologi atau memanfaatkan fitur layanan telekonseling dari Presgo Psychology Center.
Layanan ini memungkinkan Anda untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan psikologis secara offline maupun online dari rumah. Anda dapat mengakses informasi pendaftaran melalui www.prestasiglobal.id.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai layanan Presgo Psychology Center, Anda dapat menghubungi kami di 0822-1131-9539. Percayakan Kesehatan psikologis Anda dan buah hati bersama Presgo Psychology Center.
Penulis: Priska Devy Anggraeni, M.Psi., Psikolog