Peran Kerangka Berpikir Dalam Pembentukan Ilmu Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan

Milenianews.com, Mata Akademisi – Kerangka berpikir memiliki tujuan kedudukan yang sangat penting dalam membentuk ilmu pengetahuan,terutama ketika di hubungkan dengan fisafat ilmu.menurut saya kerangka berpikir itu bukan hanya sebuah alat untuk menyusun sebuah teori dan fakta secara sistematis.tetapi juga menjadi fondasi agar bisa proses berpikir kita selalu berada pada jalur yang logis,kritis,dan etis.Di sinilah filsafat ilmu berperan,yaitu memberikan suatu arahan serta makna tersendiri bagi perkembagan ilmu pengetahuan di berbagai bidang.kerangka berfikir juga tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyusun sebuah teori dan fakta secara runtut, tetapi juga menjadi fondasi utama dalam berproses berfikir manusia.dengan adanya keragka berfikir ini,seseorang dapat menghubungkan berbagai konsep secara logis sehingga pengetahuan yang dihasilkan memiliki struktur yang jelas.Hal ini juga sejalan dengan pemikiran Aristoteles, yang menenkankan bahwa pengetahuan juga harus disusun berdasrkan logika dan penalaran yang benar agar dapat mencapai kebenaran yang rasional.kerangka berpikir juga berperan dalam membentuk sikap kritis dalam mencari kebenaran.Rene Descartes berpendapat bahwa manusia tidak seharusnya menerima suatu pengetahuan begitu saja tanpa melalui proses berpikir yang mendalam dan penuh keraguan.pemikiran ini juga menunjukkan bahwa kerangka berfikir dapat mendorong manusia untuk mempertanyakan, menganalisis,dan menguji kembali suatu pengetahuan sebelum menerimanya sebagai suatu kebenaran.serta kerangka berfikir juga berkaitan denagn aspek etika dalam pengebangan ilmu pengetahuan.ilmu juga tidak hanya dinilai dari kebenaran teorinya saja,tetapi juga dari manfaat dan dampaknya bagi kehidupan manusia. Dalam hal ini, pemikiran Immanuel Kant dapat dipahami sebagai penekanan bahwa penggunaan akal dan ilmu pengetahuan juga harus tetap mempertimbangkan nilai moral.

Baca juga: Humanisasi di Era Modern: Integrasi Nilai Kemanusiaan Dalam Al-Qur’an dan Realitas Sosial

Dalam konteks ilmu sosial, kerangka berpikir menjadi semakin lebih penting.karena objek kajiannya adalah manusia dan masyarakat, yang memiliki suatu dinamika kompleks.melalui pendekatan terhadap filsafat ilmu, ilmu sosial tidak hanya untuk memotret fenomena sosial, tetapi juga mampu memahami sebuah alasan, nilai, dan konteks dibalik fenomena tersebut. Hal ini dapat menunjukan bahwa hubungan antara fisafat ilmu dengan ilmu sosial saling memperkaya. Filsafat juga memberikan landasan teoritis dan prinsip etis, sementara ilmu sosial juga menyediakan data dan realitas empiris yang bisa memperkuat refleksi filosofis.Dalam konteks filsafat ilmu,tokoh seperti Aguste Comte menegaskan bahwa ilmu berkembang melalui tahapan berpikir manusia yang semakin rasional dan sistematis.manusia dan masyarakat juga selalu berubah,punya perilaku yang beragam.serta dipengaruhi oleh budaya,nilai,dan situasi tertentu.karena itu,ilmu sosial tidak bisa dipahami secara sederhana atau satu sudut pandang saja.melalui pendekatan filsafat ilmu,ilmu sosial juga tidak hanya berfokus pada pengamatan dan pencatatan fenomena sosial semata. Tapi ilmu sosial juga berupaya memahami makna yang terkandung di balik fenomena tersebut.dengan kata lain,ilmu sosial mencoba menjawab semua pertanyaan mengapa suatu peristiwa sosial itu terjadi, nilai apa yang melatar belakanginya,serta bagaimana konteks sosial memengaruhi perilaku manusia.pendekatan ini juga membuat ilmu sosial tidak bersifat dangkal,tetapi mampu menjelaskan realitas sosial secara lebih komprehensif. Hubungan antara filsafat ilmu dan ilmu sosial ini menunjukkan adanya keterkaitan yang saling memperkaya.filsafat ilmu juga memberikan landasan teoritis yang membantu ilmu sosial dalam membangun suatu konsep,metode,dan cara berpikir secara sistematis.selain itu, filsafat ilmu juga berperan dalam memberikan prinsip-prinsip etika agar penelitian dan kajian sosial bisa tetap menghormati nilai kemanusiaan dan tanggung jawab moral. Disisi lain,ilmu sosial juga menyumbangkan data empiris dan fakta nyata yang berasal dari kehidupan masyarakat.bagi filsafat untuk mengembangkan pemikiran yang relevan dengan kondisi yang nyata.dengan demikian,filsafat tidak hanya berada pada tataran teori yang abstrak,tetapi juga berakar pada realitas kehidupan manusia.Dengan adanya filsafat ilmu,ilmu pengetahuan juga tidak hanya berkembang secara teoritis,tetapi juga memiliki nilai dan manfaat nyata bagi kehidupan manusia di berbagai bidang.

Diera revolusi industri 5.0, menurut saya hubungan ini bisa menjadi lebih relevan. Perkembangan teknologi ini yang sangat cepat menuntut agar adanya kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan juga beretika. Filsafat ini membantu manusia agar memahami bagaimana teknologi seharusnya digunakan tanpa menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan. Sementara itu, ilmu sosial juga membantu membaca perubahan sosial akibat adanya kemajuan digital. Ketika keduanya digabungkan melalui kerangka berpikir yang tepat, maka kita bisa dapat menghadapi tantangan global secara jauh lebih bijak. Melalui filsafat,manusia harus diajak untuk tidak hanya memikirkan tentang “apa yang bisa dilakukan untuk teknologi itu sendiri” ,tetapi juga “apa yang seharusnya dilakukan”.Dengan demikian,teknologi juga dapat dimanfaatkan secara lebih bijak lagi tanpa mengorbankan sedikitpun nilai kemanusiaan seperti keadilan,empati,dan juga tanggung jawab.selain filsafat,ilmu sosial juga memiliki peran yang tidak kalah penting  dari filsafat itu sendiri.ilmu sosial juga bisa membantu manusia memahami perubahan-perubahan dalam masyarakat akibat kemajuan digital saat ini.selain itu,perubahan pola komunikasi,cara bekerja,hingga hubungan antara individu dapat juga dianalisis melalui ilmu sosial.jadi dengan pemahaman ini,masyarakat juga dapat lebih siap menghadapi dampak sosial yang timbul dari perkembangan teknologi,baik dampak positif maupun negatifnya.yaitu ketika filsafat dan ilmu sosial digabungkan dalam satu kerangka berpikir yang sangat tepat,manusia pun akan jauh memiliki pemahaman yang lebih utuh dan luas dalam menghadapi era Revolusi Industri 5.0 ini.filsafat juga mampu memberikan landasan nilai dan etika,sementara ilmu sosial juga membantu membaca realitas sosial yang terus berubah dari kemajuan zaman saat ini.Dengan perpaduan keduanya,manusia pun dapat menghadapi tantangan global secara lebih bijak,manusiawi,dan jangan lupakan bertanggung jawab.

Baca juga: Relevansi Filsafat Ilmu Dalam Krisis Kebenaran Era Digital

Secara pribadi ,saya melihat bahwa pembelajaran juga tentang kerangka berfikir dan filsafat ilmu itu tidak hanya bermanfaat untuk akademik saja, tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari.Dengan pola pikir yang bersifat sistematis dan kritis, kita juga bisa mengambil keputusan yang lebih matang,serta memahami persoalan secara menyeluruh, agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang bias. Pada akhirnya, perpaduan antara filsafat ilmu, ilmu sosial dan kerangka berfikir yang kuat tentu akan membantu kita menjadi pribadi yang jauh lebih reflektif, rasional, dan tetap menjunjung nilai kemanusiaan.serta jangan lupakan dengan adanya kerangka berfikir ini kita bisa mendapatkan ilmu serta pemahaman yang luas dan jelas.

Penulis: Siti Zahro Suharjo Putri, Mahasiswa Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *