Milenianews.com, Aceh Tamiang– Lumpur tebal masih mengepung Dusun Ingin Jaya, Aceh Tamiang. Jalannya licin dan lengket sisa banjir bandang. Kampung ini sempat terisolasi lebih dari sepekan.
Meski medan berat, relawan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) tetap merangsek masuk. Mereka membawa amanah berupa santapan hangat untuk warga. Semua ini terwujud berkat kepedulian umat melalui zakat, infak, dan sedekah ke BMH.
Perjuangan Menembus Isolasi
Dusun ini terletak di Kecamatan Tamiang Hulu. Selama akses tertutup, bantuan nyaris tak bisa masuk. Warga terpaksa bertahan dengan sisa persediaan seadanya. “Begitu jalan bisa dilewati, kami langsung bergerak cepat,” ujar Hengky, relawan BMH di lapangan, Jumat (19/12/2025).
Hengky menceritakan risiko besar yang mereka hadapi. Jika hujan turun, jalanan bisa kembali tertutup total. Namun, rasa tanggung jawab menyampaikan amanah donatur jauh lebih besar.

Senyum yang Kembali Mekar
Melalui program Stasiun Pelayanan Penyintas Bencana (SPPB), BMH membagikan 300 porsi makan siang. Menu ini adalah hadiah dari kebaikan hati para muzaki (pembayar zakat).
Pak Fadli, warga setempat, menceritakan masa-masa sulit mereka. “Sebelumnya, warga harus jalan kaki 10 kilometer demi mencari bantuan,” kenangnya.

Antusiasme warga begitu terasa saat makanan dibagikan. Ibu Fatma, salah satu penerima manfaat, tak mampu membendung haru. Sudah tiga pekan keluarganya tidak mencicipi lauk ikan atau ayam. “Makanannya hangat dan enak. Terima kasih relawan BMH sudah mau bersusah payah ke sini,” ucapnya syukur.
Zakat Umat Menjadi Kekuatan
Dusun Ingin Jaya menjadi titik ke-8 bantuan SPPB BMH di Aceh Tamiang. Di tengah lumpur, sepiring nasi hangat menjadi simbol kepedulian. Perjalanan ini membuktikan bahwa zakat dan sedekah kaum Muslimin mampu menembus batas. Kebaikan tersebut memberi harapan bagi mereka yang sempat terlupa di pelosok bencana.













