Milenianews.com, Jakarta – Deredia, grup musik yang dikenal lewat sentuhan ragtime, swing, dan polka khas era 1950-an, kembali menyapa pendengar lewat single terbaru berjudul Pernah Muda. Lagu ini menjadi penanda perjalanan satu dekade Deredia di industri musik, sekaligus langkah berani karena mereka memilih membawakan ulang lagu ciptaan Pay Burman dan Dewiq yang populer di era 2000-an.
Baca juga: Hedi Yunus Rilis Single Solo Terbaru “Rasa Tak Tersampaikan”
Alih-alih menulis lirik baru, Deredia justru tertantang untuk memberi napas berbeda pada lagu yang sudah dikenal luas. Tantangan utamanya adalah menyatukan karakter musik klasik yang selama ini menjadi identitas mereka dengan lagu pop modern tanpa menghilangkan esensi aslinya. Hasilnya, Pernah Muda hadir dengan nuansa romantis klasik yang terasa lebih hangat dan intim.
“Memasuki usia Deredia satu dekade, kami ingin membawakan hal yang baru tanpa melepaskan inspirasi dasar kami yaitu musik era 1950-an. Pada single ini kami mengajak Irwan Simanjuntak menjadi produser kami. Ini kali pertama produser bukan dari personel band kami sendiri. Ini juga merupakan kali pertama kami merilis lagu aransemen ulang dari penyanyi papan atas di tahun 2000-an,” ungkap Deredia dalam pernyataan resminya (3/12).
Kolaborasi perdana dengan produser di luar personel band
Kehadiran Irwan Simanjuntak, atau yang akrab disapa Opung Irwan, membawa dinamika baru dalam proses kreatif Deredia. Untuk pertama kalinya, mereka bekerja dengan produser eksternal yang mendorong eksplorasi musikal lebih jauh. Menariknya, proses rekaman single ini berlangsung cepat, hanya dua hari, namun tetap terasa solid dan matang. “Kolaborasi ini membuat kami keluar dari zona nyaman,” lanjut Deredia dalam keterangan yang sama (3/12).
Secara tema, Pernah Muda tetap berbicara tentang cinta yang sederhana dan pengalaman emosional yang dekat dengan banyak orang. Namun lewat aransemen baru, Deredia berhasil menghidupkan kembali lagu ini dengan rasa nostalgia yang lebih dalam, seolah mengajak pendengar bernostalgia ke masa-masa jatuh cinta pertama kali.
Baca juga: Deredia Jadi Pengisi Soundtrack Film “Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih”
Single ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Deredia yang sebelumnya merilis album Bunga & Miles pada 2016 dan Bianglala pada 2023. Konsistensi mereka dalam mengusung estetika musik romantis klasik juga tercermin dari berbagai panggung yang pernah mereka singgahi, mulai dari Esplanade di Singapura, Moon Cake Festival di Hong Kong, hingga festival besar seperti Synchronize Fest dan Java Jazz.
Lewat Pernah Muda, Deredia tidak hanya merayakan usia, tetapi juga menunjukkan bahwa musik lintas era tetap bisa relevan ketika dibalut dengan identitas yang kuat dan keberanian untuk bereksplorasi. Jika kamu mau, aku juga bisa menyesuaikan lagi bahasanya supaya lebih formal atau lebih ringan sesuai target medianya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













