Milenianews.com, Malang– Baitul Maal Hidayatullah (BMH) sebagai salah satu anggota Forum Zakat (FOZ) turut ambil bagian dalam program Zakat Goes to Campus yang digelar di Universitas Brawijaya (UB) Malang, 24–25 November 2025.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi FOZ bersama pihak kampus sebagai bentuk kepedulian nyata dalam membantu keberlangsungan hidup dan pendidikan para mahasiswa yatim dan dhuafa.
Diskusi bertema penguatan peran zakat dalam dunia pendidikan ini turut menghadirkan Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga zakat, dan institusi pendidikan dalam menghadirkan solusi berkelanjutan bagi mahasiswa dari keluarga prasejahtera.
Baca Juga : Kisah Perjalanan Relawan BMH Membuka Posko Tanggap Darurat Di Tapanuli Tengah
Kemudian ia juga menyampaikan bahwa zakat bukan hanya instrumen ibadah, tetapi juga kekuatan sosial yang mampu mengangkat derajat generasi muda agar tetap bisa menempuh pendidikan tinggi dengan layak.
Dalam kesempatan tersebut, Imam Muslim selaku kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menyampaikan bahwa keterlibatan BMH dalam forum ini merupakan komitmen untuk memastikan zakat benar-benar menyentuh kelompok yang membutuhkan. Terkhusus mahasiswa yatim dhuafa yang sedang berjuang mempertahankan masa depan mereka.
“Mahasiswa yatim dhuafa tidak boleh berhenti bermimpi hanya karena keterbatasan ekonomi. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memastikan mereka tetap bisa fokus belajar dan menyelesaikan pendidikannya,” ujarnya.
Program ini menjadi wujud nyata bagaimana zakat tidak hanya menyelesaikan persoalan jangka pendek, tetapi juga menjadi investasi sosial untuk mencetak generasi unggul, berdaya, dan mandiri.
Baca Juga : Sinergi BMH-RS Al-Irsyad Bantu Korban Erupsi Semeru
Kolaborasi FOZ bersama Universitas Brawijaya dengan melibatkan BMH memberikan dampak positif bagi keberlanjutan pendidikan mahasiswa yatim dhuafa. “Pertama, bantuan yang disalurkan mampu meringankan beban biaya hidup, kebutuhan akademik, serta menopang stabilitas psikologis para mahasiswa agar tetap semangat menjalani perkuliahan,” kata Muslim.
“Kedua, program ini menumbuhkan rasa optimisme, kepercayaan diri, dan harapan baru bahwa mereka tidak sendiri dalam perjuangan menata masa depan. Zakat hadir sebagai jembatan yang mengubah keterbatasan menjadi peluang dan kesulitan menjadi jalan menuju kemandirian,” tutupnya.
