Kolaborasi dengan Foodbank of Indonesia dan Food Bank IPB, Agrianita IPB University Ajak Ibu-Ibu Indonesia Stop Boros Pangan

Agrianita IPB University menggelar Webinar Nasional “Stop Boros Pangan” yang mengajak masyarakat, khususnya para ibu, untuk lebih bijak dalam mengelola konsumsi dan mengurangi pemborosan makanan. (Foto: Dok IPB University)

Milenianews.com, Bogor– Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, Agrianita IPB University menggelar Webinar Nasional “Stop Boros Pangan”. Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 700 peserta secara daring ini menjadi ajakan bagi masyarakat, khususnya para ibu, untuk lebih bijak dalam mengelola konsumsi dan mengurangi pemborosan makanan.

Ketua Agrianita, Retna Widayawati, menjelaskan bahwa isu food loss dan food waste perlu menjadi perhatian bersama. Ia berharap gerakan Stop Boros Pangan ini tidak berhenti sebagai wacana, tetapi menjadi aksi nyata, salah satunya melalui kolaborasi dengan Foodbank of Indonesia (FoI) dan Food Bank IPB.

“Ibu-ibu memiliki peran penting dalam mengurangi pemborosan pangan. Mulai dari merencanakan belanja, mengolah, hingga menyajikan makanan secara efisien agar tidak ada pangan yang terbuang,” kata Retna.

Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menegaskan bahwa pemborosan pangan merupakan ancaman global. “Kita semua punya peran penting untuk menyelamatkan sepertiga pangan dunia yang terbuang. Menghemat pangan berarti ikut menekan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan sumber daya,” ujarnya.

Sebagai moderator, Dr.  Meti Ekayani dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB menuturkan bahwa webinar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Agrianita yang berfokus pada isu lingkungan dan keberlanjutan. “Kami berharap aksi kolektif ini tidak berhenti di webinar, tetapi dilanjutkan dengan kerja sama nyata,” ungkapnya.

Pakar Gizi IPB University, Prof.   Drajat Martianto, menambahkan bahwa food loss dan food waste merupakan paradoks besar di tengah persoalan stunting di Indonesia. “Kerugian akibat pangan terbuang mencapai Rp 231–551 triliun per tahun atau 4–5 persen dari PDB (produk domestik bruto) nasional. Gizi yang terbuang sebenarnya bisa menyelamatkan banyak orang,” jelasnya.

Baca Juga : IPB University Naik ke Peringkat 82 Asia Versi QS WUR 

Sementara itu, Hendro Utomo, pendiri Foodbank of Indonesia, menyoroti pentingnya menghidupkan kembali konsep lumbung pangan desa sebagai warisan budaya Indonesia. “Foodbank membangun akses pangan yang adil dan memperkuat gotong royong masyarakat,” ujarnya.

Narasumber dari IPB University, Dr.  Yusalina sekaligus Penanggung Jawab Food Bank IPB, menjelaskan bahwa food bank berbasis kampus hadir untuk mendukung ketahanan pangan mahasiswa serta mewujudkan kampus bebas pemborosan makanan.

Sebagai penutup, Sujimin, pendiri Jimmy Hantu Foundation, mengingatkan bahwa pemborosan pangan bukan sekadar soal sisa makanan, tetapi juga perilaku. “Kita harus belajar menghormati makanan dan memahami nilai gizinya. Stop boros pangan dimulai dari perubahan sikap,” pesannya.

Webinar ini menjadi pengingat bahwa upaya menjaga ketahanan pangan tidak selalu dimulai dari sektor besar, tetapi dari langkah kecil di rumah tangga. Gerakan hemat pangan yang digagas Agrianita IPB University diharapkan dapat menjadi inspirasi perubahan bagi masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *