Milenianews.com, Jakarta – Tayangan salah satu program di stasiun televisi nasional beberapa pekan lalu, menuai reaksi dari kalangan santri. Program tersebut dinilai menampilkan citra pesantren secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, sehingga dianggap menyinggung martabat para kiai dan santri.
Salah satu santri sekaligus pengurus Pondok Pesantren Ar-Risalah, Cariu, Kabupaten Bogor, Akhsan Adib, mengungkapkan rasa kecewa dan keprihatinannya terhadap tayangan tersebut. Ia menilai, penggambaran kehidupan pesantren dalam program tersebut jauh dari realitas dan bisa menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat.
“Menurut saya, tayangan yang ditampilkan terlalu dilebih-lebihkan dan menyinggung kiai serta santri. Bagi kami, hal itu sangat menyakitkan hati. Saya tidak pernah diminta untuk tunduk berlebihan kepada guru, semua dilakukan dengan keikhlasan untuk memuliakan beliau,” ujar Akhsan saat diwawancarai melalui telepon, pada Rabu (22/10).
Baca juga: Berkah Berlimpah di Pondok Pesantren Al-Mansyuriyah: Aksi Nyata BMH Bantu Kebutuhan Santri
Akhsan, yang telah menimba ilmu di Pesantren Ar-Risalah selama lebih dari sepuluh tahun, menegaskan bahwa kehidupan pesantren sesungguhnya berlandaskan nilai-nilai keikhlasan, kesederhanaan, dan penghormatan terhadap ilmu serta guru.
Menurutnya, cara menampilkan kehidupan pesantren yang berlebihan dan tidak sesuai kenyataan justru bisa membuat citra pesantren jadi buruk, padahal pesantren sudah lama berperan penting dalam pendidikan dan pembangunan bangsa.
Meski kecewa, Akhsan mengingatkan agar para santri tidak terprovokasi untuk membalas dengan kemarahan. Ia menilai, tindakan emosional justru akan mencoreng nama baik pesantren itu sendiri.
“Kami diajarkan untuk hidup mandiri dan berakhlak karimah. Segala bentuk kritik seharusnya disampaikan dengan cara yang baik,” tambahnya.
Baca juga: Cerita Pilu di Pesantren Al Khoziny, BMH Hadir Kuatkan Energi Kemanusiaan
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pesantren bukan hanya tempat menuntut ilmu agama, tetapi juga wadah pembentukan karakter dan pengabdian kepada masyarakat. Ia berharap pihak media lebih berhati-hati dalam mengemas tayangan yang berkaitan dengan lembaga pendidikan Islam agar tidak menimbulkan persepsi negatif di tengah publik.
Akhsan juga melihat bahwa peristiwa ini membawa hikmah tersendiri. Banyak masyarakat yang sebelumnya tidak terlalu memperhatikan kehidupan pesantren kini mulai memberi perhatian lebih. Namun, ia menegaskan pentingnya tanggung jawab media dalam menyampaikan informasi yang objektif dan edukatif.
“Kritik itu perlu, tapi harus dilakukan dengan cara yang santun. Kami harap media bisa menyampaikan informasi yang mendidik dan tidak menimbulkan kesalahpahaman,” tutupnya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.












