Mata Akademisi, Milenianews.com – Ekonomi syariah kian menunjukkan perkembangan signifikan di Indonesia, apalagi dengan hadirnya Gen Z sebagai kelompok usia produktif yang kini mendominasi populasi.
Gen Z dikenal sebagai generasi digital native, yaitu generasi yang tumbuh besar di tengah teknologi digital seperti internet, komputer, dan media sosial. Istilah digital native pertama kali dicetuskan oleh Marc Prensky, yang membedakannya dari digital immigrant—yakni mereka yang lahir di era pra-digital dan harus beradaptasi dengan teknologi.
Baca juga: Kalau Syariah, Harusnya Transparan Bukan Sekadar Label
Pola Konsumsi Gen Z: Kritis tapi Instan
Sebagai digital native, Gen Z memiliki semangat berinovasi, daya kreatif tinggi, serta proaktif dalam menghadapi perubahan teknologi. Namun, di sisi lain mereka juga menghadapi tantangan untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai syariah secara menyeluruh.
Ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang berlandaskan prinsip Islam, seperti keadilan, keseimbangan, transparansi, serta larangan terhadap riba, gharar, dan maysir. Pertumbuhan penduduk muslim Indonesia, disertai dukungan regulasi pemerintah, telah menjadikan sektor ini semakin menonjol.
Gen Z, yakni mereka yang lahir antara tahun 1995–2010, kini bukan sekadar konsumen, tetapi juga calon pelaku utama dalam perkembangan ekonomi syariah. Sebagai generasi yang terbiasa dengan teknologi, mereka berpotensi menggerakkan sistem ekonomi syariah ke arah yang lebih inklusif, digital, dan modern.
Namun pertanyaannya, sejauh mana mereka siap mengemban peran besar ini?
Menurut teori perilaku konsumen, keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial, budaya, dan ekonomi. Dalam konteks syariah, prinsip maqashid syariah menjadi acuan agar setiap aktivitas ekonomi selaras dengan tujuan syariat.
Gen Z, dengan karakteristik sebagai digital native, jelas memiliki pola konsumsi berbeda dibanding generasi sebelumnya. Mereka lebih kritis, peduli lingkungan, serta responsif terhadap isu halal dan keberlanjutan. Artinya, jika literasi syariah dapat ditanamkan dengan tepat, Gen Z berpotensi menjadi generasi yang tidak hanya konsumtif, tetapi juga transformasional dalam membangun ekosistem halal.
Tren dan Perkembangan Terkini
1. Kesadaran Produk Halal
Tren halal lifestyle semakin populer di kalangan Gen Z—tidak hanya dalam konsumsi makanan, tetapi juga fashion, kosmetik, hingga pariwisata.
2. Digitalisasi Layanan Keuangan Syariah
Fintech syariah, bank digital syariah, dan e-wallet berbasis prinsip syariah semakin diminati oleh Gen Z yang sudah terbiasa mengelola keuangan lewat perangkat digital.
3. Wirausaha dan Ekonomi Kreatif Syariah
Banyak Gen Z memanfaatkan platform digital untuk membangun bisnis online berprinsip syariah, seperti marketplace halal maupun komunitas ekonomi kreatif Islami.
Tantangan yang Masih Menghantui
1. Literasi Ekonomi Syariah yang Rendah
Meski akrab dengan teknologi, banyak Gen Z yang belum memahami prinsip syariah secara mendalam.
2. Pengaruh Budaya Global
Gaya hidup instan dan konsumtif bisa berbenturan dengan nilai syariah.
3. Akses Edukasi yang Belum Merata
Informasi mengenai ekonomi syariah masih terpusat di kota-kota besar.
Peluang yang Harus Dimanfaatkan
1. Bonus Demografi
Gen Z yang mendominasi populasi bisa menjadi penggerak ekonomi syariah bila literasi mereka meningkat.
2. Inovasi Teknologi
Digitalisasi membuka jalan bagi produk dan layanan syariah agar lebih mudah diakses.
3. Dukungan Regulasi Pemerintah
Roadmap ekonomi syariah nasional memberi ruang besar bagi pertumbuhan ekosistem halal.
Baca juga: Ekonomi Islam ala Umer Chapra sebagai Solusi untuk Dunia yang Lebih Adil
Generasi Z memegang peran strategis dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Mereka bukan hanya target pasar, melainkan juga calon pelaku utama yang bisa menggerakkan sektor ini menuju level global. Namun, peluang besar ini tak akan optimal tanpa literasi syariah yang kuat.
Jika Gen Z mampu menginternalisasi nilai maqashid syariah sekaligus memanfaatkan teknologi secara kreatif, mereka bukan hanya sekadar “pengguna” ekonomi syariah, tapi motor penggerak utama menuju ekosistem halal yang berkelanjutan, inklusif, dan kompetitif di era globalisasi.
Penulis: Ibnu Rojab Al Mubarok, Mahasiswa IAI SEBI
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.