Jakarta – Di tengah derasnya arus teknologi, belajar di Roblox menjadi fenomena yang tidak bisa diabaikan. Bagi sebagian besar anak dan remaja, Roblox bukan sekadar game online, ini adalah dunia virtual tempat mereka bermain, berinteraksi, bahkan belajar menciptakan game mereka sendiri.
Namun, di awal Agustus 2025, wacana pemerintah Indonesia untuk memblokir Roblox memicu perdebatan. Apakah pelarangan total benar-benar solusi terbaik? Ataukah ada cara lain agar Roblox bisa menjadi sarana belajar yang aman dan bermanfaat?
Baca juga: Game “Grow a Garden” Meledak! Satu Dunia Ikut Cangkul Virtual Bareng di Roblox
Roblox, lebih dari sekadar permainan
Mengutip dari laman Kemenag Republik Indonesia, Roblox adalah platform digital di mana pengguna bisa membangun dunia virtual dan mengembangkan game sendiri menggunakan Roblox Studio. Bagi generasi muda, ini bukan hanya hiburan, tapi juga ruang belajar yang mengajarkan berbagai hal yang dibutuhkan di dunia digital saat ini.
Pelajaran yang bisa mereka dapatkan dari bermain game ini diantaranya, logika pemrograman dengan bahasa Lua; desain game dan seni visual, kolaborasi tim melalui proyek bersama; serta Ekonomi digital lewat mata uang virtual Robux. Dengan kata lain, Roblox bisa menjadi laboratorium kreatif yang mengasah keterampilan abad ke-21, jika digunakan dengan bijak.
Potensi edukatif Roblox
Dalam laman yang dikutip milenianews.com tersebut juga mengungkapkan bahwa, banyak anak belajar berpikir sistematis saat mencoba membuat game mereka sendiri. Mereka memecahkan masalah, menguji ide, dan memodifikasi desain sesuai hasil uji coba. Dalam konteks pembelajaran digital, ini mirip dengan project-based learning, di mana siswa belajar sambil mengerjakan proyek nyata.
Adapun beberapa manfaat belajar di Roblox yang jarang disorot di antaranya, belajar coding sejak dini dengan memahami struktur logika dan algoritma sederhana; mengembangkan kreativitas dengan mendesain dunia, karakter, dan gameplay; Berpikir kritis dengan menilai dan memperbaiki hasil kerja sendiri; serta manajemen sumber daya dengan mengatur Robux untuk upgrade atau akses fitur.
Baca juga: Roblox Akan Terapkan Sharing Pendapatan ke Para Kreator
Sisi gelap yang perlu diwaspadai
Meski memiliki potensi besar, Roblox juga punya risiko serius. Konten yang diunggah pengguna tidak selalu ramah anak. Ada game buatan pengguna yang memuat unsur kekerasan, horor, bahkan konten seksual terselubung.
Selain itu, terdapat interaksi bebas lewat chat yang bisa memicu perundungan siber (cyberbullying), ajakan dari orang asing yang berpotensi berbahaya, dan penggunaan bahasa kasar. Sistem pembelian dalam aplikasi juga bisa menumbuhkan pola konsumtif jika tidak diawasi. Anak-anak bisa saja terus meminta uang untuk membeli Robux demi akses bebas dalam game.
Pelarangan vs Pendampingan
Rencana pemerintah memblokir Roblox adalah bentuk perlindungan jangka pendek, tetapi belum tentu efektif jangka panjang. Dunia digital berkembang cepat, dan akan selalu ada platform baru yang menggantikan Roblox.
Alih-alih hanya melarang, solusi jangka panjang adalah edukasi digital dan pendampingan aktif. Berikut beberapa solusi tengah yang bisa diambil para pemangku kepentingan:
Literasi digital sejak dini, dengan begitu anak bisa belajar mengenali risiko dan peluang dunia maya.
Dialog orang tua dan anak, hal ini berpeluang bisa mengganti pola komunikasi dari melarang menjadi berdiskusi.
Pemanfaatan parental control, hal ini bisa dilakukan dengan cara mengatur batasan waktu, memfilter konten, mematikan chat.
Pelatihan guru, di sini pemerintah bisa membekali pendidik dengan pemahaman dunia digital anak.
Baca juga: Penelitian: Main Video Game Dapat Tingkatkan Kinerja Kognitif Otak
Belajar di Roblox dengan aman untuk generasi digital yang tangguh
Bagi generasi muda, Roblox bisa tetap menjadi ruang belajar yang aman jika dijalankan dengan prinsip “Bermain, Belajar, dan Berbatas”. Bermain untuk mengasah kreativitas dan keterampilan sosial, belajar memanfaatkan Roblox Studio untuk membuat game, dan berbatas dengan pengawasan dan kontrol waktu dari orang tua.
Pendekatan tersebut menempatkan Roblox sebagai media edukatif alih-alih sekadar hiburan atau ancaman. Sehingga, anak-anak masa kini bisa hidup di dua dunia, dunia nyata dan dunia digital dengan efektif. Hakikatnya, kita tidak bisa menutup semua pintu dunia maya, tapi kita bisa membekali mereka dengan kompas moral dan keterampilan digital agar bisa menavigasi keduanya.
Roblox hanyalah satu contoh platform. Akan ada game dan aplikasi baru di masa depan. Jika sejak sekarang kita mengajarkan kejujuran, tanggung jawab, dan etika digital, mereka akan siap menghadapi tantangan di dunia mana pun.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.