Milenianews.com, Jakarta – Festival LIFEs (Literature and Ideas Festival) 2025 kembali hadir dengan tema yang menggugah: “Menjadi Indonesia”. Bukan sekadar festival seni biasa, LIFEs menghadirkan ruang refleksi dan dialog tentang identitas nasional lewat berbagai medium kreatif seperti seni pertunjukan, sastra, diskusi publik, hingga lokakarya interaktif. Acara ini mengajak publik untuk memaknai ulang apa arti menjadi Indonesia di tengah berbagai dinamika sosial, politik, dan budaya.
Baca juga: Acaraki Jamu Festival Bawa Permainan Tradisional & Aksara Nusantara Jadi Spotlight!
Komunitas Salihara menyelenggarakan festival ini di Salihara Arts Center, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ruang kreatif ini menjadi pusat pelaksanaan seluruh rangkaian program, dari pembukaan hingga penutupan, serta menjadi tempat pertemuan seniman, aktivis, penulis, dan masyarakat umum dari berbagai kalangan.
Panitia membuka rangkaian acara dengan pra-festival pada 2–3 Agustus, melanjutkannya dengan festival utama dari 8 hingga 16 Agustus 2025, lalu menutupnya dengan pasca-festival pada 22–23 Agustus 2025. Festival ini berlangsung bertepatan dengan momen menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia, menjadikannya waktu yang tepat untuk merenung dan berdialog tentang makna kebangsaan.
Bukan cuma kesenian, tapi refleksi kebangsaan
LIFEs 2025 menghadirkan lebih dari 35 penampil dan 20 program unggulan, mulai dari penulis, seniman, hingga komunitas kreatif. Direktur artistik Ayu Utami menjadi sosok utama di balik perancangan konsep tahun ini. Ia menyampaikan bahwa, “Identitas itu bukan sesuatu yang tetap. Kita terus berubah dan berkembang. Makanya harus terus dibicarakan.” Selain itu, pertunjukan The Gaza Monologues oleh remaja Palestina dan penampilan penutup oleh grup musik Sukatani juga menjadi bagian dari line-up.
Festival ini hadir sebagai respon terhadap kegelisahan publik mengenai identitas kebangsaan di tengah isu seperti kontroversi penulisan ulang sejarah, dominasi narasi tunggal, dan viralnya tagar-tagar seperti #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu. Menurut panitia, festival ini ingin menciptakan ruang untuk “menjadi Indonesia” secara jujur, kritis, dan kreatif, di luar seremonial nasionalisme semata.
LIFEs 2025 dikemas dalam format yang interaktif dan inovatif. Salah satu program unggulan adalah “Rumah dengan Selembar Tikar”, pertunjukan teater arsip yang lahir dari pembacaan naskah-naskah BPUPKI selama dua tahun terakhir.
Baca juga: Platform Komunitas Ilustrator Bantu Dekatkan Seniman ke Publik
Selain itu, ada Urban Raga, program yang menggabungkan koreografi dan penulisan kreatif, serta pameran interaktif di mana pengunjung bisa memilih dan membaca teks sejarah secara langsung. Festival ini juga menghadirkan berbagai diskusi tematik, mulai dari Sastra dan Subaltern, Jazz sebagai Metode Menjadi Indonesia, hingga Makan Malam Sastra dengan resep dari buku Mustikarasa milik Soekarno.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.