Milenianews.com, Kediri– Senyum bahagia terpancar dari wajah Subhi Arya Saputra, santri kelas 7 Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan,Kediri, saat mencuci muka dengan air jernih yang baru saja mengalir dari sumur bor BMH.
“Alhamdulillah, sekarang wudhu pakai air bersih. Nggak perlu khawatir air keruh lagi,” ujarnya dengan mata berbinar.
Hari itu menjadi momen bersejarah bagi 600 santri pondok ini. BMH tak hanya meresmikan sumur bor ke-196 di Jawa Timur, tapi juga menyalurkan bantuan beras untuk menunjang kebutuhan harian mereka.
Dari Air Keruh ke Air Jernih
Selama ini, santri harus bergantung pada air sumur dangkal yang keruh untuk kebutuhan sehari-hari. “Kondisi ini sangat menyulitkan, terutama untuk bersuci dan menjaga kebersihan pondok,” tutur salah satu pengasuh.
Baca Juga : BMH dan Kisah 234 Santri, Rp 4,3 Miliar Beasiswa dan Harapan yang Tersemat di Atas Al-Qur’an
Kini, dengan kedalaman puluhan meter, sumur bor BMH mampu menyediakan air bersih yang melimpah. “Ini bukan sekadar infrastruktur, tapi perubahan hidup bagi santri kami,” sambutnya.
Dukungan Nyata untuk Generasi Qur’ani
Imam Muslim, kepala Divisi Program BMH Jatim, menjelaskan bantuan ini paket lengkap.
“Air bersih dan bantuan beras ini adalah paket lengkap untuk mendukung pendidikan santri. Mereka bisa fokus menghafal Al-Qur’an tanpa terbebani masalah dasar seperti air dan makanan.”
Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi BMH dengan para donatur yang peduli pada pendidikan pesantren. “Setiap tetes air dan butir beras ini adalah bukti nyata kepercayaan mereka,” tambah Imam.
Peresmian sumur bor ini menjadi bagian dari program besar BMH untuk menyediakan air bersih di berbagai pesantren dan daerah pelosok. “Kami berkomitmen terus memperluas jangkauan ini,” tegas Imam.