Milenianews.com – Growth Mindset adalah ketika kamu mempercayai kepintaran dan bakat bisa berkembang seiring waktu. Biasanya Growth Mindset berlawanan dengan Fixed Mindset. Fixed Mindset adalah ketika kita tidak bisa melakukan sesuatu, maka kita berpikir “ngga bisa”.
Apa Itu Growth Mindset?
Mindset berkembang melihat bakat dan kepintaran itu bisa berkembang seiring waktu. Bukan berarti bahwa orang dengan mindset berkembang menganggap bahwa mereka bisa menjadi Einstein berikutnya.
Masih ada variabel yang dapat kita capai. Pola pikir berkembang berarti bahwa orang percaya bahwa kecerdasan dan bakat mereka dapat ditingkatkan melalui usaha dan tindakan. Mindset ini juga mengakui bahwa kemunduran adalah bagian penting dari proses pembelajaran dan memungkinkan orang untuk ‘bangkit kembali’ dengan meningkatkan upaya motivasi.
Baca Juga: Rekomendasi Buku Untuk Self Improvement di Tahun 2023
Pola pikir seperti ini melihat ‘kegagalan’ sebagai hal yang sementara dan dapat diubah, dan dengan demikian, pola pikir berkembang sangat penting untuk pembelajaran, ketahanan, motivasi, dan kinerja.
Mereka yang mengadopsi mindset berkembang lebih cenderung untuk:
- Percaya dengan konsep belajar seumur hidup
- Percaya kecerdasan dapat ditingkatkan
- Berusaha lebih keras untuk belajar
- Percaya upaya mengarah pada penguasaan
- Percayalah kegagalan hanyalah kemunduran sementara
- Lihat feedback sebagai sumber informasi
- Suka menerima tantangan
- Lihat kesuksesan orang lain sebagai sumber inspirasi
- Lihat feedback sebagai kesempatan untuk belajar
Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Tentang Stoisisme
Manfaat Mempunyai Growth Mindset
Studi oleh Dweck dan lainnya menunjukkan bahwa mindset berkembang memiliki efek positif pada motivasi dan prestasi akademik.
Studi ini meneliti bagaimana akademik mahasiswa sarjana setelah belajar tentang neuroplastisitas otak.
Para siswa didorong untuk mendukung mindset berkembang melalui tiga sesi satu jam tentang fungsi otak. Kelompok kontrol diajari bahwa ada beberapa jenis kecerdasan. Siswa menunjukkan motivasi dan kenikmatan sains yang jauh lebih tinggi setelah belajar tentang mindset berkembang dibandingkan kelompok kontrol.
Dalam studi lain, mengajarkan mindset berkembang kepada siswa sekolah menengah pertama menghasilkan peningkatan motivasi dan prestasi akademik. Para peneliti menemukan pola pikir berkembang sangat bermanfaat bagi siswa yang belajar sains dan matematika.
Studi juga menunjukkan bahwa siswa yang mendukung pola pikir pertumbuhan, daripada pola pikir tetap, memiliki nilai lebih tinggi dalam matematika, bahasa, dan nilai rata-rata (IPK).
Manfaat tambahan dari Growth mindset meliputi:
- Mengurangi kelelahan
- Lebih sedikit masalah psikologis, seperti depresi dan kecemasan
- Lebih sedikit masalah perilaku
Baca Juga: Tanggapan Kate Winslet Setelah Rebut Rekor Hollywood Tom Cruise
Cara Mengembangkan Growth Mindset.
Ada beberapa cara untuk mengembangkan mindset berkembang:
1. Sadarilah bahwa, secara ilmiah bakat dapat meningkat
Salah satu metode paling langsung untuk mengembangkan mindset berkembang adalah dengan memahami bahwa otak kita untuk tumbuh dan belajar. Dengan menantang diri kamu dengan pengalaman baru. Kamu dapat membentuk atau memperkuat koneksi saraf untuk ‘mengisi ulang’ otak yang pada gilirannya dapat membuat lebih pintar.
2. Buang ‘Fixed Mindset’
Banyak orang memiliki suara batin negatif yang bertentangan dengan mindset berkembang. Cobalah untuk mengubah pemikiran seperti ‘kayaknya ngga bisa deh’, menjadi ‘yuk, coba aja dulu’ untuk memelihara mindset berkembang.
3. Hargai Proses
Meskipun orang lain pasti lebih menghargai hasilnya, tapi ini bisa bertentangan. Kalo kamu mau ngembangin cara berpikir, coba untuk hargai proses ketimbang hasil.
4. Minta Feedback
Feedback adalah salah satu cara agar bisa membuat kamu tetap keep on track. Dengan mendapatkan feedback dari orang lain, kamu bisa jadi dapat informasi tambahan.
5. Keluar dari Zona Nyaman
Keluar dari zona nyaman adalah langkah yang tepat agar kita bisa meningkat. Ketika kita berpapasan langsung dengan tantangan baru, cobalah untuk jangan lari dari itu.
6. Kalah itu bagian dari proses.
Dengan kita mengakui ini, kita akan lebih bisa menghargai. Dan yang harus kita ingat adalah “tidak ada yang namanya kalah, adanya Belajar”.
(Esa Ardhany)