Milenianews.com, Bogor- Generasi muda merupakan generasi harapan masa depan suatu bangsa. Di tangan pemudalah, tampuk kepemimpinan akan diwariskan. Dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh pemuda, di antaranya kemampuan berpikir yang tajam dan kritis, daya kreativitas yang luas, serta bara semangat yang tinggi, maka layaklah pemuda disebut sebagai salah satu elemen penting dalam suatu bangsa. Dengan mendidik, membina, dan menyediakan wadah kompetisi bagi pemuda untuk mengasah jiwa serta mental kepemimpinan mereka, hal itu akan menambah peluang bagi kemajuan suatu bangsa.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan kualitas generasi muda yang berkarakter pemimpin, terutama aspek pengembangan intellectual stimulation, jiwa kreatif dan inovatif, SMPIT Insantama Bogor menyelenggarakan program tahunan yang dinamakan Maca Expo (MaX). Maca Expo ke-5 ini dihelat pada tanggal 25-26 November 2022 oleh SMPIT Insantama. Tema besar yang diusung untuk tahun ini adalah kepemimpinan dengan tagline “Aku Pemimpin Literat: Future Leaders Are Literacy Enthusiasts”.
Maca Expo merupakan program multi-event di bidang literasi untuk tingkat Kota Bogor, berbasis konsep transformational leadership, terdapat ragam kompetisi, panggung kreasi, expo karya siswa, wahana edukasi, dan bazar yang pelaku utamanya ialah siswa sehingga tentunya akan mengasah kemampuan generasi muda dalam mengembangkan potensi mereka.
Kegiatan pada hari pertama berupa pelaksanaan: 1) Unjuk kreasi (tampilan peserta) di panggung kreasi baik SD maupun SMP; 2) Maca Expo Challenge yakni outbound literasi dengan tantangan wahana edukasi dari ekskur; 3) Literasi Finansial dalam bentuk Bazar; 4) Expo karya siswa; dan 5) Wahana Edukasi.
Total seluruh peserta MacaExpo-V/2022 hari pertama adalah sebanyak 203 siswa (89 talent panggung kreasi tingkat SD, 10 talent panggung kreasi tingkat SMP, 50 delegasi Maca Expo Challenge, 54 tenan bazar) dan 50 guru pendamping.
Kegiatan hari kedua berupa pelaksanaan: 1) Panggung Utama; 2) Lomba tingkat SD/sederajat: Orator Cilik, Outbond Literasi, Reviu Buku, Poster; 3) Lomba tingkat SMP/sederajat: Orator Muda, Musabaqah Hifzhil Qur’an, Resensi Digital, Poster Digital; 4) Expo karya siswa; 5) Wahana Edukasi; 6) Bazar Literasi.
Pada sesi panggung utama, acara dibuka dengan tilawah secara tim, lalu jingle Maca Expo buah karya kolaborasi siswa dengan orang tua dengan composer dari Arinaga Family, kemudian sambutan dari ketua Yayasan Insantama Cendekia (Ir. H. Muhammad Ismail Yusanto, M.M.), dilanjutkan keynote speaker dari Walikota Bogor (Dr. Bima Arya Sugiarto), kemudian Kadisdik Kota Bogor yang diwakilkan Kabid. SMP (Yosep Berliana, S.Pd., M.Pd.), serta Kepala Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor (Drs. Agung Prihanto), lalu penganugerahan karya literasi dan penyerahan karya literasi kepada Perpusda.
Adapun para tamu yang hadir selain perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor dan Kepala Arsip dan Perpusda Kota Bogor ialah Pengawas SD Disdik Kota Bogor, Pengawas SMP Disdik Kota Bogor, Kepala Bidang Perpustakaan Kota Bogor, 15 penulis terpilih Writethon Challenge, dan 13 penulis lolos tantangan menulis Satu Siswa Satu Buku (Sasisabu) oleh Gerakan Membaca (GEMA) Insantama bekerja sama dengan Media Guru.
Pentingnya Literasi di Kalangan Pelajar
Ir. H. M. Ismail Yusanto, M.M. menyampaikan, pentingnya untuk memacu dan memicu peningkatan daya literasi di kalangan pelajar. Karena ini semua adalah pangkal dari kemajuan. Kita diciptakan Allah sebagai Abdullah (hamba Allah) yang misi utamanya adalah beribadah kepada-Nya, dan ibadah itu tak lain adalah taat sepenuhnya kepada syariat-Nya. Selain sebagai Abdullah juga sebagai Khalifatullah, yang mengemban misi memakmurkan bumi.
“Dan untuk bisa memakmurkan bumi, kita harus memiliki bekal berupa penguasaan sains dan teknologi. Kedua misi ini (ibadah dan memakmurkan bumi) bisa dicapai melalui proses yang disebut learning process (proses belajar) dan proses belajar, pangkalnya adalah iqra’ (membaca) baik membaca teks (sesuatu yang tertulis) maupun konteks (sesuatu yang tidak tertulis). Sehingga kita tak hanya membaca ayat tanziliyah tapi juga kauniyah di mana ayat-ayat Allah itu ada di alam semesta, kehidupan dan manusia. Kenapa terjadi petir, perbedaan musim, dan lain-lain itu semua bagian dari ayat Allah yang bila kita cermati akan memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Karena itu, sesungguhnya agama kita itu sedari awal mengajarkan kita untuk iqra’. Karenanya, seyogyanya kebiasaan membaca itu menjadi budaya kita terus ditambah dengan upaya untuk menulis dan berkreasi. Agar tersebar ilmu dan pengetahuan itu dan dirasakan secara nyata akan kebermanfaatan bagi seluruh manusia sehingga tercipta kemakmuran di bumi ini.”
Pengetahuan dan Keimanan
Dr. Bima Arya menyampaikan, sejarah dunia mencatat bahwa para pemimpin besar adalah mereka yang memiliki ilmu pengetahuan dan keimanan. Dua hal yang menjadi kombinasi yang sangat powerfull agar menjadi pemimpin yang dicatat dengan tinta emas dalam sejarah. Pengetahuan adalah modal utama, tetapi tidak mungkin berpengetahuan tanpa memiliki kebiasaan membaca, tanpa memiliki perspektif yang luas.
“Hari ini banyak jebakan kekinian yang apabila kita tidak fokus untuk membangun kebiasaan membaca maka kita akan tergelincir, tidak bisa meluaskan ilmu pengetahuan kita,” ujar Bima Arya.
Ia mengajak para siswa untuk terus membaca. “Membaca itu meluaskan wawasan kita, membangun karakter kita, mengasah nurani dan empati kita, menguatkan logika kita. Kita akan menjadi orang-orang yang memiliki nilai tambah dengan pengetahuan kita untuk menunjang keimanan kita, jadi seimbang antara duniawi dan ukhrawi,” tuturnya.
Generasi mendatang ialah generasi yang mempunyai kemampuan literasi di atas rata-rata. “Mari giat berliterasi untuk menjadi pemimpin yang paripurna, pemimpin yang bersenjatakan nurani, pemimpin yang mempunyai modal kompetensi,” ujarnya.
Yosep Berliana, S.Pd., M.Pd., menyampaikan pesan Kadisdik Kota Bogor (Hanafi) bahwa berliterasi tak hanya membaca, tetapi bagaimana menguatkan dan memahamkan pengetahuan seseorang agar bisa teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Ia memperkenalkan adanya model literasi baru yang tidak hanya terbatas pada literasi baca tulis.
Pertama, Literasi keberagamaan nantinya akan menjadi panduan kita dalam kehidupan sehari-hari, sehingga lahir dan batin kita menjadi terkendali. “Kedua, Literasi kebangsaan, yakni memahami bahwa Indonesia terdiri dari beragam (agama, budaya, suku, bahasa) sehingga bagaimana kita bisa tetap hidup berdampingan dengan damai,” tuturnya.
Ketiga, ini yang, menurut dia, paling penting saat ini, yakni “Literasi Kepemimpinan, yang nantinya akan mengasah diri kita agar mempunyai visi dan misi ke depan. Sehingga, nantinya akan melahirkan kualitas manusia Indonesia yang maju dan berkembang sesuai arah dan ilmu pengetahuan dan teknologi.”
Apa saja yang harus dimiliki atau yang harus dilakukan dalam literasi kepemimpinan ini? Yakni fleksibilitas kognitif, yang memberikan kita aktif dan kreatif, anti kelaziman, artinya “Kita tidak hanya menjadi pasrah pada apa yang ada pada dunia saat ini, tetapi bagaimana menjawab tuntutan ke depan agar ke luar dari kondisi tersebut menuju yang lebih baik.”
Keempat, literasi teknologi/digital. “Kelima, literasi Budaya, di mana kita mampu menjadi warga dunia secara global, yakni cintai bahasa lokal dan kuasai bahasa internasional,” paparnya.
Maca Expo Sangat Bermanfaat
Drs. Agung Prihanto menyampaikan, Maca Expo ini sangat bermanfaat. “Apresiasi dari kami atas keaktifan dan kepedulian Insantama dalam kegiatan berliterasi. Literasi berdampak memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Agung Prihanto..
Usai pemaparan di sesi awal tersebut, kegiatan dilanjutkan pada kegiatan lomba, expo, wahana edukasi, dan bazar secara simultan. Total seluruh peserta MacaExpo-V/2022 hari kedua adalah sebanyak 295 siswa (212 siswa SD, 83 siswa SMP, dari 23 sekolah baik swasta maupun negeri dari Bogor Raya dan 1 dari Bekasi) dan 34 guru pendamping (21 dari tingkat SMP dan 13 dari tingkat SD).
Kegiatan ini dipungkasi dengan pengumuman lomba dan ditutup dengan ramah tamah. Disamping makin meratanya kepesertaan sekolah di semua ajang lomba, kemampuan peserta juga hampir sama bagusnya, semua bersaing ketat.
Atas dukungan bagi kesuksesan penuh berkah kegiatan ini, panitia mengkhaturkan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Walikota Bogor, Dinas Pendidikan Kota Bogor, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor, Yayasan Insantama Cendekia, RnD, FOSIS SMPIT Insantama, dan Arinaga Family. Serta kepada para dewan juri dan semua pihak yang telah membantu kesuksesan acara Maca Expo ini.
Dari Maca Expo 2022 ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menghasilkan generasi muda yang memiliki kemampuan kepemimpinan literat, kreatif, inovatif, kritis dan solutif serta menumbuhkan kepedulian terhadap permasalahan kepemimpinan negeri ini. Tak hanya itu, acara ini juga diarahkan untuk menjalin persaudaraan di antara seluruh peserta. Respon positif diberikan oleh banyak pihak. “Ini sangat kreatif dan melebihi ekpektasi kami dari sebuah acara yang diselenggarakan siswa tingkat SMP,” kesan Pak Yayat, salah satu pengawas SMP – Dinas Pendidikan Kota Bogor.