Sensor Kulit Deteksi Kadar Nikotin dalam Rokok Elektrik

Sensor Kulit Deteksi Kadar Nikotin dalam Rokok Elektrik

Milenianews.com – Seperti kita ketahui bersama bahwa Nikotin merupakan salah satu senyawa yang berbahaya dalam uap rokok elektrik. Hal ini mengharuskan perokok pasif harus menghindari untuk menghirupnya. Belum lama ini, sebuah sensor baru yang dikenakan di kulit dapat memantau kadar nikotin di udara sekitar pemakai sensor.

Para ilmuwan dari Universitas Arizona dan Universitas RMIT Australia mengembangkan sensor ini. Mereka mengembangkan perangkat purwarupa bebas baterai ini untuk sementara menempel pada kulit di bagian tubuh pengguna yang terbuka, seperti punggung tangan mereka.

Baca Juga : Pensil dan Kertas Bisa Digunakan Untuk Sensor Kesehatan 

Mengutip dari New Atlas (15/12), perangkat ini menggabungkan chip NFC, kumparan kawat untuk transfer daya nirkabel, dan sensor nikotin itu sendiri. Sensor nikotinnya terdiri dari substrat plastik poliamida yang tertutup oleh lapisan tipis senyawa organik. Lapisan tipis ini terkenal dengan nama vanadium dioksida (VO2).

Cara kerjanya, setiap molekul nikotin aerosol yang ada di udara yang melewati sensor akan berikatan dengan VO2. Kemudian sensor ini mengubah konduktivitas listriknya.

Perangkat berkemampuan NFC seperti ponsel, mampu menyalakan sensor secara nirkabel, memungkinkan arus listrik mengalir melalui lapisan film VO2. Pembacaan konduktivitas mentransmisikannya kembali ke ponsel, yang menganalisisnya untuk menentukan kadar nikotin di udara.

Semakin besar jumlah molekul nikotin yang terikat dengan VO2, maka semakin besar perubahan dalam konduktivitas.

Baca Juga : Sekarang Hadir di Indonesia, Teknologi yang Bantu Cegah Bencana Banjir 

Dr. Philipp Gutruf dari U Arizona – yang memimpin penelitian bersama dengan Prof. Madhu Bhaskaran dan Dr. Ataur Rahman dari RMIT – memberi tahu bahwa teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk mendeteksi nikotin asap rokok tradisional.

Namun, untuk rokok tradisional, harus menggunakan sensor tambahan, hal ini karena gas dan padatan tambahan yang kita keluarkan saat merokok berbeda dengan rokok elektrik.

Respon (10)

  1. Semoga bisa segera masuk ke indonesia dengan harga yang terjangkau seluruh lapisan masyarakat para pengguna vape. Aamiin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *