Milenianews.com, Tangerang – Kehadiran platform e-commerce, menjadi sarana penjualan atau promosi produk dan pengembangan usaha yang menjanjikan.
Perubahan perilaku masyarakat saat ini, didorong dengan perubahan teknologi yang sangat cepat, bisa membuat mereka menghabiskan lebih banyak waktu di dunia maya.
Apapun yang dikerjakan, bisa dilakukan hanya dengan berdiam diri saja, sambil mengoperasikan ponselnya, termasuk saat melakukan transaksi jual beli.
Baca Juga : Universitas Nusa Mandiri Sukses Gelar Seminar Inspirasi Untuk Maba
Organisasi masyarakat (ormas) Fatayat NU Ciledug, Tangerang, organisasi keagamaan yang beranggotakan kaum perempuan, aktif membuat produk, yang bisa dipasarkan, disamping kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan.
Akan tetapi, produk mereka, belum mampu dipasarkan secara digital melalui platform e-commerce, sehingga hasil penjualannya masih belum terlalu banyak.
Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat (PM), guna melatih anggota Fatayat NU Ciledug, dalam memanfaatkan teknologi untuk menunjang strategi bisnis mereka, secara daring, pada Sabtu (2/10).
“Fatayat NU Ciledug punya produk yang dibuat sendiri. Tapi mereka masih memasarkannya di lingkungan sekitar lokasi organisasi saja. Alhasil penjualannya pun masih belum maksimal, serta hanya segelintir orang saja yang mengetahuinya,” kata Frisma Handayanna, ketua pelaksana kegiatan PM.
Untuk menunjang keberhasilan penjualan tersebut, perlu adanya peran teknologi informasi. Terutama dari hal yang paling vitalnya, yaitu pemasaran.
Dengan promosi secara digital, bisa memperluas jangkauan produk yang dipasarkan. Sehingga akan banyak sekali orang yang kenal dan bahkan membeli produk yang dipasarkan.
Sementara itu, menurut Esron Rikardo Nainggolan, narasumber dalam kegiatan PM ini menyebut, pemanfaatan teknologi untuk strategi marketing, bisa menjadi upaya paling efektif untuk menjangkau pasar yang luas.
Baca Juga : Alumni Universitas Nusa Mandiri Ajak Maba Agar Lebih Semangat dalam Belajar
Akan tetapi, ia juga menuturkan harus waspada akan kejahatan cyber, saat berselancar di internet. Jika menjadi korban kejahatan cyber, punya efek lebih parah daripada kena cacian secara langsung.
“Di dunia internet bisa berpotensi terjadinya praktik penipuan dan juga kejahatan cyber, penyebaran berita bohong (hoax) dan juga pencemaran nama baik secara luas. Bagi korban yang terkena hoax, biasanya bisa membuat malas untuk bersosialisasi secara langsung karena lebih malu,” kata Esron.(Rifqi Firdaus)
penjual sekarang memang harus melek teknologi, sekarang belanja aja smbil rebahan 🤣