Budaya  

Tradisi Unik Budaya Masyarakat Banten

Tradisi Unik Budaya Masyarakat Banten
Sejumlah jawara melakukan atraksi debus saat hendak mencatatkan Rekor MURI Pertunjukan Debus Terbanyak di Alun-alun Serang, Banten, Minggu (19/11). Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat atraksi debus yang diikuti 3 ribu peserta itu merupakan rekor atraksi debus terbanyak. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ama/17

Milenianews.com – Tradisi budaya di setiap daerah selalu memiliki daya tarik tersendiri. Saat pandemi, berbagai kegiatan terkait perayaan tradisi harus tertunda, guna menghindari penyebaran virus Covid-19. Tak terkecuali tradisi budaya yang ada di ujung barat Pulau Jawa, Banten.

Namun ketika sobat milenia tidak bisa menikmati liburan melihat tradisi budaya, sobat bisa belajar tentang tradisi tersebut. Sehingga nanti ketika setelah pandemi berakhir, sobat sudah bisa memiliki referensi.

Banten, Provinsi dengan Ibu Kota Serang ini memiliki tradisi yang unik, mulai dari atraksi budaya seperti debus, ngariung, ngeropok, hingga kegiatan ziarah ke makam raja-raja ataupun tokoh penyebar ajaran Islam di wilayah ini. Walau saat ini belum bisa melihatnya secara langsung, simak yuk potret tradisi unik di Banten, berikut ini.

1. Debus

5 Fakta Menarik Debus, Seni Bela Diri dari Banten
sumber : The Asian Parent

Debus merupakan kesenian kuno dengan dasar bela diri khas Banten. Kesenian yang dapat berupa tarian dan atraksi kekebalan tubuh ini kerap menarik perhatian para penontonnya. Pasalnya, debus merupakan perpaduan dari keterampilan dan kekuatan batin.

Atraksi kesenian ini biasanya menunjukkan bagaimana para jawara (yang melakukan debus) tidak kesakitan saat menusukkan paku pada lidah atau menggoreskan golok pada tangan dan bagian tubuh lainnya.

Meski terkesan mengerikan, pertunjukan dengan alat musik tradisional ini membuat penonton kagum. Penampilan debus biasanya hadir saat pembukaan acara resmi kesenian. Selain itu, ini juga merupakan atraksi yang kerap hadir dalam kegiatan pariwisata.

Baca Juga: Lestarikan Budaya Indonesia, Joksyn Gelar Turnamen Layangan 

2. Ngariung

Ngariung Doa Bersama Akhir Puasa di desa Patrasana Tangerang Banten
Sumber : InaKoran

Ngariung menjadi salah satu tradisi unik warga Banten. Tradisi ini berisikan kegiatan untuk memanjatkan doa, shalawat, dan mengaji ayat-ayat suci Al-Qur’an secara bersama-sama sebagai ucapan rasa syukur.

Tidak hanya itu, para tamu yang hadir akan mendapatkan berkat yang berisikan makanan khas Banten. Seperti rabeg, pindang bandeng, sambal kentang, dan sambal buroq (sambal kulit melinjo). Tidak hanya makanan pokok, biasanya ada juga kue seperti bolu, agar-agar, jojorong, dan lain sebagainya.

Ngariung biasanya untuk memperingati momen-momen spesial, seperti hari kemerdekaan, kelahiran bayi, akikah, dan acara lainnya. Ngariung dapat berlangsung di rumah warga setempat atau di masjid yang mengikuti kegiatannya para pria dewasa, remaja, dan anak laki-laki.

Sementara, kaum ibu dan remaja putri biasanya sibuk menyiapkan segala keperluan untuk hidangan maupun dibawa pulang sebagai berkat. Uniknya lagi, semua tradisi ini berlangsung secara gotong-royong oleh masyarakat Banten.

Baca Juga : Pinrang Art Space (PAS) Gelar Pameran Rupa dan Dialog Seni Budaya

3. Ngeropok

Remah-Remah Kehidupan: TRADISI PANJANG MULUD MASYARAKAT BANTEN

Tradisi unik lainnya yang ada di Banten ialah saat memperingati Maulid Nabi. Dalam peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini warga Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Madya Cilegon membuat hantaran atau parcel berukuran besar yang disebut panjang mulud.

Masing-masing warga membuat kreasi panjang mulud semenarik mungkin. Kemudian nantinya diarak dalam sebuah pawai yang puncaknya dibagikan kepada warga masyarakat sekitar atau disebut ngeropok. Uniknya, setiap desa memiliki jadwal tersendiri untuk meminimalisir kesamaan tanggal dengan desa lainnya.

Walau dengan tanggal yang berbeda, namun perayaan berlangsung selama masih berdekatan dengan hari Maulid Nabi. Dalam tradisi ini, setiap rumah warga Banten akan membuat panjang mulud. Biasanya berisi telur hias dan bahan sembako atau keperluan sandang lainnya.

Panjang mulud dengan beragam bentuk ini berlangsung setelah acara ngariung. Setelah itu, warga sekitar dan tamu dari desa lainnya melakukan ngeropok untuk berebut mengambil isi dari panjang mulud. Keseruan tradisi ini terasa saat menghias panjang mulud dan mengikuti kegiatan ngeropok.

Baca Juga : Gunung Kidul Masih Batasi Kegiatan Seni Budaya

Nah itulah beberapa tradisi dan budaya unik yang ada di Banten. Selain yang sudah disebutkan diatas, masih ada banyak tradisi Banten lainnya yang bisa sobat jadikan referensi. Seperti tradisi kegiatan ziarah ke makam raja-raja ataupun tokoh penyebar ajaran Islam di wilayah Banten ini.

Untuk sobat milenia yang nantinya berencana liburan ke Banten ketika pandemi sudah mereda, jangan lewatkan beberapa tradisi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *