“Eh bro lu gak tu….” Seketika Hakeem diam terpaku dan hanya bisa melihatnya memanjat tangga tukang yang nyender dekat kincir angin.
Namanya Hakeem, sekarang dia punya kesibukan sebagai mahasiswa di salah Universitas swasta di Kota Depok. Hakeem dulunya pernah bekerja sebagai seorang security di salah satu mall di kota Bogor.
Pekerjaan menjadi security mengharuskannya untuk berjaga semalam penuh. Namun, Hakeem sudah terbiasa jaga malam. Tapi sialnya, malam itu dia agak kurang beruntung karena harus dapat pengalaman horror yang gak akan pernah dilupakan seumur hidupnya.
Hakeem berangkat dari rumahnya dengan motor kesayangannya yang ia beli dari uang hasil kerjanya sendiri.
Baca Juga : Pergilah Lelaki ku
“Ma, Hakeem berangkat kerja ya,” ujarnya berpamitan dan memohon izin ke mamahnya untuk berangkat kerja.
“Iya kim, mau berangkat ya. Hati-hati di jalannya,” balas ibunya dengan senyuman hangat terpancar dari wajahnya. Sejuk melihatnya, seperti merasakan embun pagi hari di atas gunung dengan pemandangan alam yang hijau.
Sekitar pukul 20.30 atau jam 8.30 malam, Hakeem berangkat ke tempat kerjanya.
Perjalanan dari rumahnya ke mall tempatnya bekerja memakan waktu sekitar 45 menit–1 jam, dikarenakan jarak yang lumayan jauh. Suasana jalanan yang mulai sepi dan udara dingin malam menemani perjalanan Hakeem.
**
Sesampainya di tempat kerja, Hakeem langsung memarkirkan motornya di tempat biasa ia parkir. Terlihat mall yang masih buka, ada beberapa kendaraan para pegawai toko di mall itu dan motor rekan security lain yang juga dapat shift malam.
Rupanya teman-teman securitynya yang jaga malam juga sudah sampai duluan.
Turun dari motor ia membuka helm sembari berjalan ke lift, untuk langsung naik ke lantai 3. Lantai tertinggi di bangunan mall tempat Hakeem jaga malam itu.
Sampai di lantai 3 ia pun keluar dari lift dan berjalan dengan santai, lalu menempelkan jarinya ke finger print dan prepare untuk jaga malam.
“Gimana yang main hari ini? banyak?” ucap Hakeem ke kasir penjaga wahana mainan.
“Iya kim, Jaga malem sendiri lagi?” tanya penjaga kasir.
“Iya mba, shift malem sendiri, mana ada pengerjaan,” balas Hakeem ke penjaga kasir wahana mainan yang merupakan seorang wanita itu, dengan senyuman ramahnya.
**
Sesampainya di pos office ia langsung beres-beres menyimpan barang-barangnya lalu duduk dan membuka ponselnya.
“Aahhh jaga malam lagi, semoga lancer daa gaada apa apa,” Hakeem berbicara sendiri sambil duduk di kursinya dengan riang menyambut shift malamnya.
“Halo pak, gimana sudah pada ngopi belum? Ngopii lahh,” Hakeem menulis pesan di grup WhatsApp security dengan ponselnya.
“Ngopi dong, awas lu ‘kim’ hati-hati lu jaga sendirian,” jawab chat salah satu rekan securitynya yang berjaga di lantai 2.
Malam itu, kebetulan Hakeem berjaga sendirian di lantai 3.
“Jaga sendirian, tetap bawa enjoy bos, haha…” tulis Hakeem membalas chat temannya.
Sebelumnya Hakeem sudah dapat informasi bahwa di lantai tempatnya berjaga, akan ada tukang yang sedang memperbaiki AC, tepatnya di wahana tempat bermain.
Saat itu waktu menunjukkan pukul 22.15, Hakeem pun sudah mulai kerja.
“Kim lu jaga sendiri? Bae-bae lu kim,” kata seorang penjaga toko tadi sembari berjalan menuju keluar gedung. Mereka memang sudah saling kenal.
“Udah biasa gua jaga sendiri. Nanti juga bakalan ada tukang service AC jam 11 mau benerin AC di tempat bermain tuh,” balas Hakeem dengan santai.
“Gua patrol dulu ya. Mastiin semua aman,” ujar Hakeem sambil melangkah untuk melakukan patroli dengan temennya yang juga jaga shift malam.
“Iya kim, gua pulang dulu ya,” ucap mba penjaga toko.
Hakeem mengecek seluruh kelistrikan dan memastikan semua penerangan mati. Semuanya sudah dalam keadaan off kecuali lampu penerangan di sekitar tempat ia berjaga.
Setelah patroli, Hakeem kembali ke tempat dia berjaga. Disana ada ruangan kecil khusus security sebagai tempat berjaganya.
Posisi pos security Hakeem dekat dengan toilet, tepat disampingnya. Situasi disana terdapat banyak wahana bermain dan ada replika Menara Eiffle yang berdiri tegak di dalam mall. Di sebelah Menara tersebut ada kursi-kursi untuk para pengunjung mall jika ingin istirahat, setelah cape jalan-jalan keliling mall.
Tukang yang kerja memperbaiki AC ada di sebelah wahana trampoline di dekat kursi tempat istirahat tadi. Dari pos security, pandangannya bisa melihat aktivitas tukang tersebut karena memang tidak ada objek lagi diantara keduanya.
Hakeem berjalan melewati Menara Eiffle yang tepat disampingnya ada mainan mobil-mobilan dengan koin.
Saat berjalan menuju pos tersebut , tepat disamping wahana permainan, tiba-tiba mobil-mobilan nyala dengan sendirinya……
Hakeem kaget dan heran “loh, kok nyala sendiri?” ucap hakeem sambil menghampiri mainan itu, dengan ekspresi terheran heran. Ternyata yaa memang semua kelistrikan dan tombol sudah dalam keadaan off, kecuali lampu yang memang ada sakelar khusus
**
Pekerja sudah memulai aktivitas mereka, Hakeem pun duduk-duduk sambal main hp di pos office, sembari scroll Instagram dan yaa videocall-an sama pacarnya
2 jam sudah Hakeem video call ngomong sana sini sama pacarnya, disinilah mulai keanehan terjadi.
Hakeem kedalam office untuk ambil air minum, “duh aus banget yaa,” tutur hakeem sambal renggangin badan.
Ketika balik ke pos office, hakeem di kejutkan dengan bayangan hitam besar setinggi lemari hadiah dibelakang kasir, dengan samar samar dan heran dia bilang “Apaan tuh? Orang bukan… coba samperin…”
Hakeem melangkah ke tempat kasir yang gelap, yaa karena pikirnya dipojok sana masih ada yang kerja jadi tidak sepi, Hakeem sampai mengelilingi kasir, cek ruang janitor, dan ruang sebelahnya untuk memastikan tidak ada siapa siapa.
“Heemm, mau main main kayaknya yang ini,” ucap hakeem sambal Kembali ke pos office, jam sudah menunjukan pukul 2:45 pagi, mumpung masih kerja, Hakeem sempetin foto area sekitar dan area pengerjaan buat laporan.
Tidak terasa waktu menunjukan jam 3:10, itu artinya para pekerja akan turun ke bawah buat istirahat, biasanya ke warkop sebelah mall. Benar saja, salah satu pekerja menghampiri Hakeem.. “Pak, kita mau istirahat, bapak ikut gak? Atau mau nitip?” ucap si pekerja yang sudah mulai kelelahan.
“Hemm, gausah deh gua juga bawa makan,” sautnya yang lagi santai.
“Oke, kita turun heula (dalam bahasa Sunda artinya ‘dulu’, –kita turun dulu) ya pak,” balasnya.
Terdengar satu persatu pekerja memasuki lift dan lift pun tertutup, Hakeem yang sendirian diatas pun merasa biasa saja karena memang sudah terbiasa sendiri :’)
Baru 5 menit pekerja turun, tiba-tiba ada suara getokan dari arah area kerja.. “Tong! Tong! Tong!,” seperti suara palu yang sedang dipukul ke besi. Hakeem heran dan dia bilang dalam hati “lah gak pada turun semua apa ya?”.
Merasa risih dengan suara yang tidak biasa itu, Hakeem memutuskan untuk menghampiri sumber suara tersebut.
Dari kejauhan Hakeem melihat seperti orang yang berpakaian sama dengan seragam pekerja pada saat itu, duduk di kursi sembari menundukkan kepala dan posisinya membelakangi Hakeem.
Karena dikira orang, Hakeem dengan santai bilang “Eh bro lu gak tu….” Belum selesai Hakeem ngomong, tetiba makhluk itu berubah menjadi hitam berbulu, tinggi, dan tangannya menjuntai sampai ke dengkul. Seperti genderuwo atau BigFoot yang sering ia lihat di TV. Seketika Hakeem diam terpaku dan hanya bisa melihatnya memanjat tangga tukang yang nyender dekat kincir angin.
Baca Juga : Malam Itu Tidak Gelap
Makhluk itu memanjat dengan cepat, walaupun tubuhnya yang 2x lebih besar dari Hakeem sendiri, dan melompat kearah pintu emergency atas yang dibuat hanya untuk jalur evakuasi XXI. Itu artinya mahluk itu mengarah ke XXI.
Hakeem diam tidak berkutik, dan membisu, sampai akhirnya bisa bergerak setelah makhluk itu hilang. Matanya yang merah menyala tidak bisa Hakeem lupakan begitu saja, membuatnya merinding dari bulu kuduk sampe bulu jembut.
*)Sobat Milenia yang punya cerita horror, boleh kirimkan naskahnya ke email [email protected], untuk dibagikan ke Sobat Milenia yang lainnya.