Milenianews.com, Jakarta – Tindakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang memblokir TikTok dan WeChat di negaranya, mengundang pernyataan tak enak dari Kementrian Perdagangan China (Mofcom). Ia pun mengungkapkan bahwa China akan mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak dan kepentingan dari dua perusahaan tersebut.
Baca Juga : Trump resmi Blokir TikTok selama 45 Hari bagi Warga AS
Trump sudah melarang aplikasi asal China itu beredar di AS per 20 September 2020. Mofcom menyebut bahwa keputusan AS tersebut akan merusak kepercayaan investor internasional terhadap TikTok maupun WeChat.
Pengguna TikTok di AS mencapai 100 juta pengguna
“Kami kecewa atas keputusan tersebut dan aplikasi ini diblokir bagi pengunduh baru mulai Minggu serta aplikasi ini dilarang mulai 12 November,” katanya dikutip Antara, Minggu (20/9).
“Di AS kami punya komunitas pengguna TikTok sebanyak 100 juta karena ini telah menjadi tempat hiburan, ekspresi pribadi, dan menjalin koneksi,” tambahnya.
Baca Juga : Donald Trump Tegas ke TikTok, Dijual atau Ditutup
Sementara, kedua aplikasi tersebut sudah tidak tersedia pada layanan AppleStore dan PlayStore sejak Jumat 18 September silam. Kedua layanan sosial media tersebut, akan benar-benar dilarang pada 12 November 2020 mendatang.(Rifqi Firdaus)