China Kembangkan AI Mirip Otak Manusia, Lebih Cepat dan Hemat Energi

SpikingBrain-1.0

Milenianews.com – China lagi serius banget nih dalam dunia kecerdasan buatan (AI). Kalau biasanya AI cuma jago ngenalin pola doang, sekarang peneliti dari negeri Tirai Bambu bikin teknologi yang bisa kerja kayak otak manusia. Hasilnya? Lebih cepet, hemat energi, dan bisa “ngerti” konsep, bukan cuma sekadar hafalan data.

Tim dari Chinese Academy of Sciences (CAS) bareng South China University of Technology berhasil bikin model AI multimodal. Jadi, AI ini bisa mencerna teks plus gambar sekaligus. Kerennya, dia bisa otomatis ngelompokkin objek berdasarkan kemiripan visual dan makna. Mirip banget sama cara otak kita mikir kalau lagi liat sesuatu.

Baca juga: Nvidia Hentikan Produksi Chip AI H20 Setelah Tekanan dari Pemerintah China

Singkatnya, AI ini udah mulai naik level. Bukan cuma lihat pola di permukaan, tapi udah bisa nyusun “pemahaman” kayak manusia.

Kenalan sama SpikingBrain-1.0

Next levelnya lagi, ada yang namanya SpikingBrain-1.0. Model AI ini berbasis spiking neuron, alias meniru cara neuron otak manusia yang “menyala” pas dibutuhin. Menurut laporan SCMP, performanya gokil banget—bisa 100 kali lebih cepat buat tugas super panjang dibanding model AI biasa.

Nggak cuma itu, SpikingBrain-1.0 juga lebih irit. Bayangin aja, dia cuma butuh kurang dari 2% data pelatihan dibanding AI besar lainnya. Jadi makin hemat energi sekaligus lebih ramah buat pengembangan ke depannya.

Hal keren lainnya, AI ini jalan di atas chip buatan lokal. Jadi nggak ngandelin GPU impor kayak Nvidia. Menurut China Daily, ini langkah strategis banget buat ngurangin ketergantungan sama chip luar negeri. Pas banget di tengah persaingan teknologi global, China lagi berusaha nunjukin kalau mereka bisa mandiri di bidang AI dan hardware.

Baca juga: DEN Perkuat Hubungan Bilateral RI-China dengan Prinsip Mutual-trust

Tapi jangan buru-buru mikir AI ini udah kayak manusia ya. Menurut CGTN, walaupun canggih, teknologi ini masih sebatas efisiensi dan pemahaman data. Belum sampai punya emosi atau kesadaran kayak kita. Jadi, belum bisa diajak curhat atau jadi teman baperan.

Dengan langkah ini, China makin nunjukin keseriusannya di dunia AI. Fokusnya jelas: lebih cepet, lebih hemat, dan lebih mandiri. Kalau terus berlanjut, masa depan AI bisa makin deket sama cara otak manusia bekerja—tanpa harus kehilangan kontrol dari sisi manusia.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *