Milenianews.com – Kemajuan kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor pekerjaan. Mulai dari manufaktur, jasa pelanggan, hingga analisis data, banyak peran manusia kini mulai digantikan oleh sistem otomatis.
Namun, tidak semua profesi berisiko tinggi tergantikan teknologi. Beberapa pekerjaan masih dianggap aman dan akan tetap dibutuhkan, bahkan di masa depan saat AI semakin dominan.
Baca juga: Tips Menjalani Pekerjaan Sampingan untuk Tambahan Income
Melansir dari Business Insider, pekerjaan yang membutuhkan kreativitas tinggi, interaksi manusia yang kompleks, serta keterampilan sosial dan emosional yang mendalam diprediksi akan tetap relevan. Hal ini karena AI masih belum bisa sepenuhnya meniru empati, intuisi, serta pemahaman konteks budaya dan emosi manusia.
Berikut adalah beberapa profesi yang dianggap aman dari ancaman penggantian oleh AI:
1. Pekerja Sosial dan Psikolog
Pekerjaan ini sangat mengandalkan empati, komunikasi mendalam, dan pemahaman psikologis yang kompleks terhadap individu. AI mungkin bisa menganalisis data perilaku, tetapi tidak bisa membentuk hubungan emosional dengan pasien atau klien. Melansir dari CNBC, profesi ini tetap membutuhkan interaksi manusia yang tulus dan penuh kepercayaan.
2. Guru dan Pendidik
Meskipun teknologi pembelajaran berbasis AI makin berkembang, guru memiliki peran lebih dari sekadar menyampaikan materi. Mereka juga mendidik karakter, memberi motivasi, dan menyesuaikan pendekatan dengan kebutuhan murid. AI belum mampu menggantikan nilai-nilai ini dalam proses belajar mengajar.
3. Pekerja Kreatif (Seniman, Penulis, Desainer)
Kreativitas adalah salah satu aspek manusia yang paling sulit ditiru oleh mesin. Melansir dari Forbes, meskipun AI mampu menghasilkan karya seni atau tulisan berdasarkan pola, inovasi yang orisinal, ekspresi emosional, dan makna budaya tetap berasal dari pemikiran manusia.
4. Tenaga Medis dan Perawat
AI bisa membantu diagnosis atau prosedur medis, tetapi hubungan antara tenaga medis dan pasien tetap tak tergantikan. Seorang perawat, misalnya, tidak hanya memberikan perawatan fisik, tetapi juga dukungan emosional. Ini adalah aspek penting yang tidak bisa diotomatisasi begitu saja.
Baca juga: LinkedIn Luncurkan Fitur AI untuk Tingkatkan Pengalaman Pencarian Pekerjaan
5. Pekerja Profesional Hukum dan Etika
Hukum tidak hanya soal logika, tapi juga pertimbangan moral, empati, dan keadilan dalam konteks sosial yang kompleks. Profesi seperti pengacara, hakim, dan konsultan etika tetap membutuhkan kemampuan manusia dalam memahami situasi yang tidak hitam-putih.
Seiring teknologi berkembang, kolaborasi antara manusia dan AI menjadi pendekatan yang lebih realistis ketimbang penggantian total. Profesi yang bertahan adalah mereka yang melibatkan keahlian manusia yang unik, yang tidak dapat direplikasi oleh mesin: empati, kreativitas, dan penilaian moral.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.