Astronot Saat di Luar Angkasa Kekebalan Tubuhnya Terancam

Ancaman Baru Astronot

Milenianews.com – Melansir dari Space, Selasa (5/9), para ilmuwan dari Karolinska Institutet di Swedia telah menemukan bahwa paparan gaya berat mikro dalam lingkungan luar angkasa dapat memengaruhi sistem kekebalan astronot. Hal ini menjadi ancaman baru bagi astronot di luar angkasa.

Studi ini mengindikasikan bahwa sel T, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh, dapat menjadi kurang aktif dan kurang efektif dalam melawan infeksi akibat pengaruh gaya berat mikro yang berkepanjangan.

Baca juga : Penemuan Terbaru! Astronom Menemukan Tiga Planet Redup!

Hal itu membuat astronot menjadi lebih rentan terhadap serangan virus. Penemuan ini mendorong upaya untuk mencari cara untuk mengatasi perubahan ini agar misi luar angkasa dapat berjalan lebih aman.

Para ilmuwan, termasuk Lisa Westerberg dan timnya dari Karolinska Institutet, melakukan penelitian dengan menggunakan teknik perendaman kering untuk membuat tubuh menjadi tanpa bobot. Mereka mengekspos delapan subjek sehat pada perendaman kering selama 3 minggu dan menganalisis darah mereka pada berbagai interval.

Ilmuwan sedang mencari cara pengobatan terbaik bagi para astronot

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sel T subjek mengalami perubahan signifikan dalam ekspresi gen setelah 7 dan 14 hari tanpa bobot. Perubahan yang paling mencolok terjadi setelah 14 hari, di mana sel T menjadi tidak matang secara fungsional dan kurang efektif dalam melawan infeksi dan sel tumor.

Setelah 21 hari, sel T tampaknya beradaptasi dengan keadaan tanpa bobot dan ekspresi gen kembali mendekati normal. Namun, tujuh hari setelah eksperimen berakhir, beberapa perubahan asli dalam ekspresi gen masih terlihat.

Baca juga : Mengapa Astronot Tidak Boleh Menggunakan Pensil? Ini Alasannya!

Penemuan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan astronot. Para ilmuwan berencana untuk melanjutkan penelitian dengan menggunakan platform roket di Esrange Space Center di Swedia.

Tujuannya untuk lebih memahami dampak keadaan tanpa bobot pada sel T. Selain itu juga mencari potensi pengobatan yang dapat membalikkan perubahan genetik pada sistem kekebalan tubuh.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *