Oleh : Andi Abil Hasan Rivai Meninggalkan kota sejauh 48 km, masih teringat jelas sejak…
cerpen

Sahabatku, Madu-ku
Banyak yang harus kuceritakan padamu mas, tentang kita, tentang dunia dan tentang harapan yang pernah…

Malam Itu Tidak Gelap
Malam itu identik dengan warna hitam, Malam itu gelap, dan malam itu sebuah ketakutan. Tapi…

Karena Sayap yang tak Pernah Patah
Oleh : Putri Pelangi Ketika kau hendak terbang tinggi pastilah kau butuhkan sayap itu untuk…

Pergilah Lelaki ku
Oleh : Putri Pelangi Sudah satu bulan hatiku dibuat menggalau seperti ini, bukan karena nilai…
Suatu Saat Nanti Bagian 12 (Selesai)
“Maksud aka?” tanya ku terheran-heran menanyakan maksud dari pertanyaan nya. “Wanita yang memakai masker waktu…

Kisah Wortel, Telur dan Kopi
Oleh : Putri Pelangi Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup…

Jawaban Istikhoroh Mas-ku
Apa jawabannya istikhoroh dari mas mu Rinta? Pertanyaan yg diajukan Arinta pada Mutiara, untuk mengetahui…

Cinta Tanpa Syarat
Oleh : Putri Pelangi Usianya kini sudah mulai senja, hampir sekitar 48 tahun. Seorang laki-laki…

Tegar Bagai Batu Karang
Oleh : Putri Pelangi Menjadi seorang pengemudi salah satu ojek online terpaksa harus ku jalani….
Suatu Saat Nanti Bagian 9
…Lama mematung terdiam memandang kesebrang jalan sana, Aku mulai berjalan dan hendak menghampiri pria itu…

Hidup Bagai Kepompong
Oleh : Qotrunnada Fadhillah Seperti kepompong dan kupu-kupu, begitulah cerita cantik kita adiku-ku sayang, apa…
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.