Menulis Syair Untuk Presiden (Episode Dua)

syair untuk presiden

Oleh: Pulo Lasman Simanjuntak

Jika aku jadi presiden aku akan melanjutkan menulis syair ini
Sambil menghitung jumlah utang negara di bawah awan garang
Bahkan angan-angannya telah dikorupsikan mencapai delapan puluh triliun rupiah

Setelah itu,
Kutelan rakus ribuan kilometer jaringan jalan tol, kereta api cepat, bendungan tak bisa dijebol, dan mobil listrik yang sering meledak di pinggir jalan protokol

Sekarang lihatlah,
Aku sudah jadi presiden
Tak punya janji
Hanya kusodorkan perawan berpendidikan
Anak-anak mampu berlarian mengejar sejumlah harapan
Tanpa harus jadi pesakitan

Karena masa depan bukan lagi milik pesyair
Yang rajin menulis syair
Untuk disodorkan di pintu gerbang negarawan
Acapkali kebakaran uraikan kemacetan di seputarbunderan kematian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *